Kisah Kebaikan Pengungsi Suriah yang Mengundang Haru
- Facebook Dallas Muslim
VIVA.co.id – Sebuah kamera pengawas keamanan berhasil merekam seorang pengungsi Suriah yang berbuat baik di Dallas. Tak menyangka, video ini menjadi viral. Video ini telah ditonton lebih dari 10 juta pengguna hanya dalam seminggu.
Video mengharukan yang menunjukkan seorang wanita dengan dua anak-anak di dalam sebuah toko perhiasan, terlihat bingung saat mencoba untuk menjual cincin emas.
Ketika ditanya oleh karyawan toko mengapa ia ingin menjualnya, wanita itu menjelaskan, "Saya benar-benar bangkrut, dan saya tidak akan dibayar hingga bulan depan," menurut transkrip dalam video tersebut seperti dilansir The Huffington Post.
"Apakah satu-satunya alasan yang Anda jual karena Anda bangkrut?" tanya penjual perhiasan, sambil memeriksa perhiasan tersebut.
Ia menjawab dengan menceritakan bahwa, perhiasan itu adalah pemberian ibunya, tapi ia mempunyai masalah yang harus diselesaikan.
Pria itu dengan cepat merogoh saku dan mengeluarkan segepok uang tunai.
"Ini untukmu," katanya, sambil menyerahkan uangnya kepada wanita itu. "Dan ini adalah cincin Anda," tambahnya, sambil mengembalikan cincin tersebut ke wanita yang mulai keheranan.
Dengan genangan air mata yang mengucur di pipi, dia memeluk penjual perhiasan tadi dan mengucapkan terima kasih atas kebaikannya.
"Catat nomor saya, jika Anda butuh sesuatu, jangan pergi ke tempat lain, saya akan membelinya jika Anda ingin menjualnya lagi."
Hanya mengaku bernama Noah dalam sebuah wawancara dengan CBS, penjual perhiasan itu mengungkapkan bahwa ia adalah seorang pengungsi dari Suriah yang dilanda perang. Dia dan keluarganya saat ini tinggal di Texas, di mana Gubernur Greg Abbott berhasil berkampanye untuk melindungi pengungsi Suriah di negaranya.
"Tidak peduli apa agama Anda, tidak peduli darimana mana Anda berasal, ini adalah tentang kemanusiaan, semua orang harus melakukan itu," kata Noah.
Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Muizatul Halim, bocah berusia 12 tahun mengorbankan masa kecilnya untuk merawat ibu dan tujuh adik-adiknya. Ia rela berjualan demi penuhi kebutuhan sehari-hari.
