Cerita Opi, Gadis Cantik Berjuang Melawan Kanker
- VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri
VIVA.co.id - Saat divonis menderita kanker, Rofifah Juniandar atau Opi (19) sangat terkejut. Dunia seolah tak berpihak padanya. Beruntung, ia selalu mendapat dukungan orang terdekat.
Rofifah, adalah penderita kanker tulang. Menghadapi sakitnya, ia berusaha tegar. Di balik senyumnya, ternyata ia menyimpan banyak kisah pilu dalam melawan kanker.
Rofifah, warga di perkampungan wilayah Rangkas Bitung, Banten, mengaku, fasilitas kesehatan di kampungnya kurang memadai. Tak heran, jika Opi sempat kesulitan saat harus menjalani pengobatan.
Ia pun bercerita, pertama kali merasakan adanya benjolan pada bagian lutut. Namun, sayangnya, rumah sakit yang menangani tidak memiliki fasilitas memadai.
"Pada 2009 didiagnosis, dirawat di RS Adjidarmo, tapi ternyata harus pindah ke Dharmais dan RSCM," ujarnya saat ditemui di acara konferensi pers Jelajah Tembang Cinta oleh YSKAI, Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2016.
Gejala yang dialami Opi, sebenarnya hanya sebatas pegal bagian kaki. Namun, selebihnya ia merasakan ada hal yang aneh pada tulang kaki.
"Bentuk paha sebenarnya normal tapi kalau dipegang ada terasa benjolan. Enggak sakit," katanya.
Miris, pada 2011, Opi harus mengalami amputasi di bagian kakinya. Hal tersebut dilakukan guna menghentikan penyebaran sel kanker yang jika dibiarkan bisa menyebar ke bagian organ tubuh lainnya, termasuk otak.
"Dokter kasih dua pilihan, mau operasi buang sel kanker saja atau amputasi. Dari situ ambil keputusan untuk amputasi," kata dia.
Kondisi Opi kini memang sudah dinyatakan sembuh, tapi dia tidak bisa berjalan normal seperti orang pada umumnya. Saat ini, dia berjalan dibantu dengan tongkat penyangga. Namun, dukungan dari banyak orang membuat Opi merasa tetap percaya diri, meski dengan kondisi kaki yang tak sempurna.
"Dukungan mamah dan keluarga yang buat Opi jadi percaya diri seperti ini. Dari teman dan yayasan juga yang membuat Opi optimistis," katanya.