Ayah Harus Bisa Jadi Sahabat Buah Hatinya
- Pixabay/White77
VIVA.co.id – Selama ini sosok ayah selalu diidentikkan sebagai pencari nafkah dalam keluarga sementara ibu yang bertanggung jawab dalam pengasuhan anak di rumah.
Namun, menurut Psikolog dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi, anggapan itu harus diubah.
"Ini yang paling tidak bisa dibenarkan. Ayah juga harus dekat dengan anak-anak, ayah harus menjadi figur yang dicintai oleh anak, bukan ditakuti," kata Kak Seto di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Sabtu, 16 Juli.
Jadi, imbuh Kak Seto, sesibuk atau selelah apapun ayah sepulang bekerja, namun ketika tiba di rumah harus bisa menjadi sosok sahabat bagi anak, bukan malah menjadikan rasa lelah itu keluhan yang menghalangi kedekatan dengan anak. Dia juga harus bisa menerima apapun keadaan anak.
"Rumah berantakan, kadang tangan kotor anak memeluk baju ayah yang masih bersih, jangan terpancing marah. Justru harus menjadi hiburan yang menyenangkan. Anak ini anak manusia bukan robot yang bisa di program dengan mudah, penuh dengan segala spontanitas," katanya.
Karenanya, ayah tidak boleh memposisikan diri menjadi komandan atau bos dalam keluarga tapi sebagai teman atau sahabat buat anak-anak.