Memotivasi Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah
- Pixabay
VIVA.co.id – Liburan telah usai, ini saatnya anak-anak bersiap diri untuk masuk sekolah. Mempersiapkan anak masuk sekolah di hari pertama tahun ajaran baru tidaklah mudah, untuk membuat buah hati Anda semangat ke sekolah di hari pertamanya, ada hal-hal yang harus dilakukan.
Pertama adalah mempersiapkan kebutuhan sekolah anak. Membeli perlengkapan sekolah baru bisa menjadi salah satu cara memotivasi anak untuk berangkat ke sekolah.
Kedua, adalah menyiapkan waktu untuk mengantar anak ke sekolah di hari pertamanya masuk sekolah. Psikolog anak dan keluarga Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi. mengatakan bahwa kegiatan mengantar anak ke sekolah bisa memotivasi anak untuk berangkat sekolah di hari pertamanya masuk sekolah.
"Sebetulnya anak harus bisa mandiri, tapi ada kalanya anak membutuhkan perhatian khusus, misalnya dalam menghadapi situasi baru di sekolahnya. Karena itu aktivitas mengantar anak kesekolah bisa memotivasi anak," ujar Dr. Rose Mini saat dihubungi VIVA.co.id,  Rabu 13 Juli 2016.
Ketiga, adalah menjalin hubungan dengan sekolah. Mengenal dan menjalin hubungan dengan sekolah dapat memotivasi anak.
"Saat mengantar anak di hari pertama masuk sekolah, orangtua bisa mencari tau informasi penting yang akan dijalankan sepanjang kegiatan sekolah berlangsung. Hal tersebut membuat anak nantinya tidak terlalu sulit menjelaskan kepada orangtua tentang peraturan di sekolahnya. Orangtua jadi tau, anak juga tau. jadi Jangan sampai ada dualisame antara orang tua dan anak," ungkapnya.
Dr. Rose Mini menambahkan, bahwa motivasi bagi anak tidak cukup diberikan pada awal masuk sekolah saja, melainkan harus diberikan terus menerus sepanjang proses pendidikan berlangsung.
"Motivasi saja tidak cukup diberikan hanya satu kali. Motivasi kepada anak harus diberikan sepanjang tahun. Orangtua harus bersedia membantu anak selama proses pendidikannya berlangsung," ujarnya.
Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme
Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.
