Ketahui Bahaya Anak Kekurangan Gizi
- Pixabay/vikvarga
VIVA.co.id – Angka kecukupan gizi pada anak-anak di Indonesia, ternyata meraih hasil yang sangat rendah. Angka gizi tersebut mampu membuat anak mengalami masalah dan penyakit yang menimpanya kelak.
"Gizi tidak boleh kurang, karena keduanya dapat mengganggu kesehatan," ujar D r. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, dalam diskusi bertajuk ‘Optimalisasi Asupan Gizi dan Air saat Bulan Puasa dan Hari Raya’ di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa 21 Juni 2016.
Ia memaparkan bahwa data Riskesdas 2013 mengungkapkan, satu dari tiga anak usia sekolah cenderung bertubuh pendek. Tidak hanya itu, sebanyak 37 persen bayi bawah lima tahun (balita) mengalami gangguan di pertumbuhannya.
"Angka tersebut menunjukkan kita tidak boleh menyepelekan masalah pada anak, karena akan berdampak pada masalah di kesehatannya kelak," tambahnya.
Menurut Inge, dampaknya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu dampak jangka pendek dan jangka panjang. Untuk dampak jangka pendek mencakup perkembangan dan pertumbuhan otak,fisik, dan organ metabolik yang tidak optimal.
"Jangka panjangnya misal dari otak yang tidak optimal bisa tidak pandai, lalu dari fisik berefek tubuh pendek, juga organ metabolik yang berdampak pada penyakit degeneratif," kata dia.
Penyakit degeneratif tersebut mencakup hipertensi, diabetes, obesitas, penyakit jantung maupun stroke. Masalah kesehatan itu, merupakan dampak yang paling berbahaya, karena menyebabkan penyakit yang sulit disembuhkan.
Untuk itu, Inge menyarankan, agar gizi pada anak selalu diperhatikan oleh keluarga terdekatnya dengan beragam cara pendekatan, seperti menyediakan bekal makan siang untuk anak maupun mengajak anak memasak bersama. (asp)