Kenali Sindrom Imej Tubuh pada Anak Praremaja
- Pixabay/Geralt
VIVA.co.id – Belakangan ini isu mengenai imej tubuh atau body image telah menjadi perhatian orangtua. Imej tubuh merupakan sebuah persepsi yang dilakukan anak pada usia 10-12 tahun.
Pada usia itu, anak-anak bersiap memasuki usia remaja. Akibatnya, interaksi dengan lingkungan sekitarnya terjadi lebih sering.
Anak-anak pada usia itu, atau disebut praremaja, mulai bergaul dengan teman sekolah dan orang lain di luar lingkungan keluarga. Cara pandangnya terhadap masyarakat dan kehidupan mulai dipengaruhi oleh citra dan rasa percaya diri. Bahkan penampilan fisik seperti berat tubuh, penampilan dan tinggi badan, menjadi faktor penting bagi para praremaja agar mudah diterima oleh lingkungannya.
"Body image merupakan persepsi terhadap tubuh, di mana sang anak akan merasakan tentang bentuk, ukuran tubuh dan pembawaan dirinya. Body Image sendiri terbentuk karena kenangan seseorang, pandangan dan asumsi masyarakat," ujar Sutji Sosrowardono, psikolog remaja saat ditemui pada Kampanye Drink Move Be Strong FrieslndCampina di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juni 2016.
Dia menambahkan bahwa penampilan fisik dan persepsi anak praremaja terhadap bentuk tubuh banyak dipengaruhi oleh bagaimana orangtua menilai dirinya dari bentuk tubuhnya. Orangtua yang kerap menilai dirinya dan orang lain dari bentuk dan ukuran akan membentuk persepsi anak tentang imej tubuh yang keliru.
Isu imej tubuh pada anak praramaja ini berkaitan dengan perubahan fisik dan periode anak ke remaja. Periode tersebut ditandai dengan beberapa hal, yakni pertumbuhan dan perkembangan organ kelamin, seperti organ seks sekunder dan alat reproduksi.