Cara Membesarkan Anak agar Tidak Egosentris

Anak dan internet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Generasi muda saat ini memiliki reputasi sebagai generasi yang narsistik dan egosentris. Sejak usia dini, sifat egosentris masih dianggap normal dan menjadi bagian dari perkembangan mereka. 

Cara Khusus Ringgo Agus Rahman Tenangkan Anak

Jean M. Twenge, Ph. D, seorang profesor dibidang psikologi di San Diego State University telah melakukan beberapa penelitian yang mengindikasikan bahwa sifat narsistik di kalangan remaja tengah meningkat.

"Jika Anda terus-menerus menetapkan standar kebutuhan anak Anda di atas kebutuhan orang lain dan tidak memberikan batasan pada tingkah laku anak Anda, maka secara tidak sadar Anda telah membuat anak Anda merasa selalu lebih dari orang lain," kata Markham.

Kasih Sayang Tentukan Kepribadian dan Intelegensia Anak

Meskipun self-esteem (egosentris) adalah hal yang baik, namun beberapa ahli berpendapat, sifat tersebut akan menjurus pada superioritas sang anak.

"Kita memberi begitu banyak kasih sayang dan perhatian sehingga membuat mereka secara tidak sadar merasa, 'Aku bukan apa-apa tanpa orangtuaku'," ujar dr. Gary Brown, Terapis Perikahan dan Keluarga di Los Angeles.

10 Tips Tingkatkan Hubungan antara Orangtua dan Anak

Menurut Brown, hal ini kerap kali terjadi pada orangtua yang ingin memberikan kehidupan yang lebih baik pada anaknya dari yang yang pernah mereka miliki.

Berikut cara membesarkan anak agar tidak menjadi pribadi yang egosentris, seperti dilansir dari Fox News.

Tanamkan etika kerja

Ketimbang terlalu banyak memberi tekanan pada akademik dan kegiatan olahraga, coba mulai fokus pada etika kerja yang kuat, dan ajarkan pada anak bahwa memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang mereka lakukan, itu lebih baik.

Ajarkan bersyukur

Cari kesempatan untuk mengajarkan anak Anda bersyukur dengan apa yang mereka miliki dan ajarkan juga mereka berempati terhadap orang lain misalnya dengan ikut kegiatan amal, berdonasi atau mejadi relawan.

Biarkan mereka merasakan ketidakbahagiaan

"Kita perlu membiarkan mereka tidak bahagia, itu penting. Namun, kita harus memberikan dukungan ketika masa sulit tersebut, agar mereka belajar bahwa kesulitan pasti bisa dilalui. Itu cara agar anak-anak belajar kesabaran dan tidak menjadi orang yang merasa superior," ujar Markham.

Ungkapkan rasa sayang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Proceeding of the National Academy of Sciences Amerika Serikat, anak cenderung tumbuh dengan sifat narsistik jika dibesarkan dengan pujian berlebihan seperti mengatakan mereka lebih baik dari orang lain atau memberikan perlakukan khusus.

Pendekatan yang lebih baik adalah memberikan sentuhan seperti pelukan, ciuman dan mengatakan pada anak bahwa Anda menyayangi mereka. "Jika anak kita merasakan kehangatan yang tulus dari orangtuanya, saya rasa itu memberikan efek yang baik pada bagaimana sang anak menghargai diri sendiri," ujar Brown.

Terima keunikan anak

Mencintai anak apa adanya lebih baik ketimbang mengkritik mereka. "Anak akan merasa perlu membuktikan bahwa mereka bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Semua orang itu unik, tidak ada orang yang spesial," ujar Markham.

Lydia Kandou

Lydia Kandou Bagikan Cerita Besarkan Anak dalam Perbedaan Agama: Jumat Shalat, Minggu Gereja!

Baru-baru ini selebriti senior Lydia Kandou membagikan cerita perjuangannya selama membesarkan keempat buah hatinya dalam keyakinan yang berbeda, yakni Kristen dan Muslim

img_title
VIVA.co.id
23 November 2022