Kolak Legendaris di Jalan Sabang Diserbu Pembeli Sejak Siang

Kolak Ibu Mumum di Jalan Sabang, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Al Amin

VIVA.co.id – Bicara kuliner Ramadan yang paling populer di Indonesia, siapa pun akan langsung membayangkan kolak pisang. Nah, bagi Anda penggemar sajian buka puasa satu ini, di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, ada penjual kolak legendaris yang selalu diserbu pembeli di bulan suci Ramadan.

Ketahuan Nyopet Saat Mudik Lebaran, Pria Ini Diamuk Massa

Ya, dari pantauan VIVA.co.id, Kamis, 9 Juni 2016, lapak bernama Kolak Ibu Mumun yang berlokasi di pinggir Jalan Sabang dikerubuti pembeli yang ingin menikmati semangkuk kolak lezat untuk berbuka puasa. Padahal saat itu jam masih menunjukkan pukul 14.15 WIB.

Menurut Iwan, salah satu karyawan Kolak Ibu Mumun mengatakan, sejak sekitar pukul 14.00 WIB, lapak dagangannya sudah diserbu pembeli yang mayoritas merupakan karyawan di perkantoran sekitar Jalan Thamrin.

Jelang Lebaran, BBM di Ternate Langka

"Rata-rata kan di sini karyawan jam 2 sudah pulang, makanya siang begini udah ramai," ujar Iwan sambil melayani pembeli.

Kolak Ibu Mumun sendiri bisa dibilang merupakan salah satu kuliner Ramadan legendaris, pasalnya lapaknya di sini sudah terkenal sejak tahun 1990-an dan kini menjadi bisnis keluarga yang dikelola oleh anak-anaknya.

Lebaran, Umat Islam Diminta Tak Pamer Kekayaan

"Usaha Kolak Ibu Mumun ini sekarang udah dikelola sama anak-anaknya, sekarang jadi usaha milik keluarga," kata Iwan.

Tak hanya kolak pisang, berbagai jenis kolak lain pun dijual di sini, mulai dari kolak ubi, biji salak, kolang-kaling dan pacar cina. Setiap porsi dibanderol sebesar Rp10 ribu per bungkus.

Yuke, salah satu pelanggan Kolak Ibu Mumun mengatakan, setiap pulang kerja dirinya membeli kolak di sini untuk dibawa pulang.

"Kolaknya enak, kalau kita kan yang dicari enak dan murahnya,” ujar Yuke

Selain kolak, selama bulan Ramadan di trotoar sepanjang Jalan Sabang juga dipenuhi penjual takjil atau makanan untuk berbuka puasa lainnya, seperti aneka gorengan dan berbagai macam minuman. Selama bulan Ramadan, jalan tersebut biasanya ramai dengan penjual dan pembeli takjil sampai sekitar pukul 20.00 WIB.

(ren)

Foto Ilustrasi pemudik menunggu antrean.

Kemampuan Anda Menyetir Cuma 3 Jam, Jangan Dipaksa

Saat mudik Anda kerap dipaksa menyetir belasan jam tanpa henti.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2016