Studi: Facebook Bikin Stres dan Kurang Bahagia
- Pixabay
VIVA.co.id – Media sosial mampu membuat hidup terasa tak adil. Setiap hari Anda disuguhkan dengan foto dan posting-an keluarga dan teman tentang hal-hal terbaik dalam hidup mereka. Lalu, apa efeknya hal itu pada kesehatan mental? Apakah media sosial bisa meningkatkan depresi seseorang?
Para peneliti di Happiness Research Institute di Copenhagen pun melakukan studi untuk mengetahui hal itu. Mereka meneliti sebanyak 1.095 pengguna media sosial Facebook dan membaginya menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama diperbolehkan menggunakan media sosial seperti biasa sehari-hari, sementara kelompok lainnya dipaksa untuk sama sekali tidak membuka akun media sosial mereka selama durasi eksperimen yang telah ditentukan.
Setelah tujuh hari, 88 persen orang yang tidak diperbolehkan membuka Facebook mengaku merasa bahagia. Mereka juga merasa tidak mudah marah, tidak merasa kesepian, tidak depresi, lebih antusias dan menikmati hidup. Tidak bermain Facebook juga ternyata mampu menurunkan tingkat stres hingga 55 persen.
"39 Orang yang bermain Facebook cenderung merasa kurang bahagia dibandingkan teman-temannya," demikian tertulis dalam laporan studi, dikutip dari Huh Magazine.
Studi tersebut mengungkap, dengan memiliki kebiasaan bermain Facebook, orang menjadi tidak fokus pada apa yang mereka butuhkan, melainkan pada apa yang dimiliki orang lain.
"Lima dari 10 orang iri dengan pengalaman luar biasa orang lain yang ditunjukkan di Facebook. Satu dari tiga orang iri dengan kebahagiaan yang diperlihatkan orang lain di Facebook dan empat dari 10 orang iri dengan kesuksesan orang lain yang terlihat di Facebook," demikian menurut studi.