Hati-hati Racun Tersembunyi dalam Ikan Tuna

Ilustrasi ikan tuna
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Banyak yang percaya bahwa ikan sangat penting ketika menjalani diet sehat. Namun, penelitian terbaru menyebutkan bahwa polutan tersembunyi di dalam seafood memiliki efek yang tidak baik bagi tubuh.

Pertama di Dunia, Universitas Budidaya Ikan Tuna Ada di Sini

Para ahli mengatakan bahwa rantai makanan yang ada di laut berkemungkinan terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya yang akan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan racun.

Peneliti dari University of California, San Diego, yakni Amro Hamdoun dan Sacha Nicklisch melakukan penelitian terhadap 37 polutan dan efeknya terhadap protein P-glycoprotein (P-gp) sel membran pada tubuh. Protein ini berperan penting terhadap penangkalan racun di dalam tubuh.

Hamdoun dan Nicklisch menemukan bahwa hampir sebagian dari polutan tersebut --10 di antaranya ditemukan di tubuh manusia-- membuat P-gp menjadi lemah dan tidak bekerja secara efektif. Salah satu dari polutan tersebut adalah pestisida jenis DDT, yang penggunaannya dilarang sejak hampir 30 tahun lalu karena beresiko terhadap kesehatan manusia. Penelitian pada tahun 2004 juga menemukan adanya keterkaitan antara DDT dan penyakit Alzheimer.

Dugaan Kerugian Negara di Kasus PT Timah Diproses Hukum, Ahli Hukum Beri Sorotan Tajam

Dilansir laman Daily Mail, 9 dari 10 polutan ditemukan di ikan tuna sirip kuning yang dikembangbiakan di Teluk Meksiko. Beberapa di antaranya dikategorikan dalam level tinggi dan zat lainnya ditemukan berdampingan.

"P-gp sangat penting untuk mengeliminasi banyak racun dalam tubuh. Namun, keberadaan polutan-polutan ini akan menghalangi hal tersebut. Kami masih belum tahu efek dari berbagai level polutan ini ketika mereka ada di dalam tubuh, terutama efeknya ketika manusia sedang mengonsumsi obat-obatan," kata Hamdoun.

Kementerian Ekraf dan Kemendagri Bentuk Tim Kecil untuk Kembangkan Ekonomi Kreatif di Daerah

Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa bayi sangat rentan terhadap serangan polutan ini karena P-gp yang mereka miliki masih sedikit dan polutan tersebut bisa terkonsumsi melalui air susu ibu. Penelitian yang dilakukan oleh Hamdoun dan Nicklisch ini dipublikasika di dalam jurnal Science Advances.

Ilustrasi ikan tuna

Ini Alasan Sebaiknya Kurangi Konsumsi Tuna

Ternyata ungkapan "masih banyak ikan di laut" tidak selalu benar.

img_title
VIVA.co.id
16 Agustus 2016