Mengungkap Empat Anak Hebat Indonesia

Empat anak hebat Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA.co.id - Kampanye Tumbuh Aktif, Temukan Hebatmu mengingatkan kembali pada orangtua akan pentingnya memberikan asupan nutrisi terbaik dan dorongan positif dalam mengasuh anak, serta memberi kesempatan pada mereka untuk melakukan eksplorasi selama tahap pertumbuhan.

"Dicanangkan oleh Anchor Boneeto, kampanye tersebut bertujuan menemukan dan menggali hal terbaik dalam diri anak melalui pemberian nutrisi yang tepat untuk tubuh lebih kuat dan sehat, sebagai dasar untuk daya berpikir yang baik," ujar Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Chyut Kasireddy di Jakarta Selatan, Rabu, 13 April 2016.

Lucia RM Royanto, psikolog pendidikan mengatakan, bahwa usia 7 hingga 12 tahun adalah tahap mereka mengembangkan kemampuan dan pengetahuan baru. Menurut dia, orangtua harus mengenali bakat anaknya, karena mereka sebenarnya psikolog terbaik bagi anak. Mereka bertemu setiap hari lantaran apa yang ditampilkan dalam tes belum tentu menggambarkan seluruhnya.

"Sayangnya, tidak jarang orangtua melakukan hal yang 'bodoh' dengan mendorong anak tampil excellent di akademis, padahal anak belum tentu bahagia, mungkin saja mereka tidak berminat di bidang akademik, namun di bidang lainnya," kata Luci.

Pada peluncuran karakter superhero baru Anchor Boneeto, hadir juga empat anak Indonesia yang luar biasa, mewakili empat karakter tersebut, yaitu karakter Sparks sang penemu, Benergy sang penjelajah, Moomex sang pelindung, dan Carey sang pecinta lingkungan.

Anak-anak tersebut hadir dari Jakarta, Yogyakarta, Medan dan Ambon. Prestasi keempat anak ini cukup mencengangkan. Misalnya, Anindita Kusumowijoyo, yang meraih medali di bidang science, tidak hanya Indonesia, namun juga internasional.

Kemudian Sheva Anela Ardiansyah yang mewakili karakter Benergy, merupakan satu-satunya anak perempuan yang mengikuti Motocross kelas Novice 65 cc 2 tak tingkat nasional, dan berhasil menjadi juara ketiga.

Juga Olivia Quantum, yang berhasil menemukan bakatnya saat kelas 5 Sekolah Dasar, yaitu bermain piano dan melukis. Sedangkan Almendo Andres Periwarissa yang berasal dari Ambon, berhasil mencatat keberhasilan di kejuaran dunia Pleace Children di Swiss tahun 2014 di bidang karate.

Keempat anak tersebut tidak serta merta menemukan bakatnya, namun pengaruh lingkungan, serta dukungan orangtua yang mengenali bakat mereka telah menjadikan anak-anak tersebut hebat di bidangnya.

"Kalau anak dilarang melakukan apa yang disenangi, itu ibarat menutup pintu mereka, mereka akan tertekan, tidak ada rasa bangga, rasa dihargai, sehingga tidak maksimal mencapai apa yang diinginkan," ujar Isabella Silalahi, Direktur Pemasaran Fonterra Brands Indonesia.

Menurut dia, jangan pernah memaksakan kemampuan anak, karena mereka nantinya tidak akan maksimal. Namun, jika bakat mereka didukung dan dipupuk, mereka akan jadi luar biasa dan mencengangkan.

Anak Indonesia Bisa Pentas Bersama Shrek, Ini Syaratnya

(mus)