Cara Edukasi Anak tentang Bencana Alam Gempa Bumi
Rabu, 6 April 2016 - 13:24 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id - Memberikan edukasi dan pelatihan kepada anak-anak merupakan sebuah hal yang wajib dilakukan orangtua. Para orangtua percaya bahwa anak-anak akan lebih paham bila diberikan gambaran secara jelas terutama soal bencana alam.
Selain dapat membiasakan anak menjadi lebih baik, cara tersebut memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Anak-anak pun dapat semakin sadar dengan bahaya yang sulit di prediksi tersebut.
Berangkat dari hal ini, Kidzania Jakarta dan Maipark membuka secara resmi establishment atau wahana baru yang merupakan bentuk kerjasama kedua perusahaan di bidang pendidikan itu. Dinamakan Meipark Earthquake Survival Institute Kidzania, wahana ini memberikan pemahaman dan edukasi kepada anak tentang gempa bumi.
Tidak hanya itu, anak-anak pun juga akan diajarkan menyelamatkan diri sesuai dengan konsep fun and experimental learning yang ada di Kidzania Jakarta. Anak-anak akan berperan sebagai penyelamat yang dibagi dalam sebuah tim dan bertugas untuk mengantisipasi bahaya lanjutan.
"Hadirnya establishment Maipark merupakan bukti dukungan dalam mengembangkan pendidikan anak Indonesia. Kami juga ingin meningkatkan kesadaran gempa bumi kepada masyarakat luas dan dimulai dari anak-anak," ujar Presiden Kidzania Kerry Riza saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 6 April 2016.
Ia pun menambahkan anak-anak yang mengikuti wahana ini akan diberi waktu sekitar 20 menit dalam memberikan pemahaman. Sebelum bertugas, anak-anak akan mendapatkan stimulasi gempa berkekuatan tujuh skala richter selama 20 detik.
Kemudian setelah gempa terjadi, anak-anak yang telah diberi penjelasan di awal akan diajak ke dalam sebuah ruangan yang rusak akibat gempa bumi serta melakukan penyelamatan.
Sejalan dengan hal ini, Presiden Direktur PT Reasuransi Maipark Indonesia Yasril Y. Rasyid mengatakan bahwa establishment ini sangat bermanfaat dalam memberikan edukasi baru kepada anak-anak dengan cara memberikan stimulasi dan pelatihan pada saat dan sesudah gempa bumi.
"Dengan demikian, aktivitas ini tentu dapat menjadi pengalaman baru dan menarik untuk anak-anak. Itu karena pengetahuan yang diberikan bisa diterapkan dan dibagikan dengan orang terdekat mengingat kita tinggal di negara yang berpotensi gempa bumi," ujar Yasril.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya