Wajib Tahu, Pola Makan dengan Gizi Seimbang
Senin, 29 Februari 2016 - 16:25 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Mengonsumsi makanan pokok saja tak lantas memenuhi kebutuhan tubuh akan gizi seimbang. Yang dimaksud gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan atau yang dikeluarkan harus sesuai dengan aktivitas Anda.
Ada empat prinsip gizi seimbang, yaitu konsumsi aneka ragam makanan, berperilaku bersih, melakukan aktifitas fisik, dan memantau berat badan secara rutin. Tidak perlu setiap hari, lakukan dua minggu atau satu bulan sekali. Hal ini penting dilakukan agar mengetahui apakah tubuh termasuk ke dalam kelebihan atau kekurangan gizi.
Membicarakan gizi seimbang tentu tidak bisa dipisahkan dari pola makannya. Tidak serumit yang dibayangkan untuk menjalankan pola makan gizi seimbang. Demikian menurut Siti Muliana Sari, S.Gz, ahli gizi dari Klinik Dokter Keluarga FKUI.
"Cukup makan tiga kali sehari, makan utama dan dua hingga tiga kali makan selingan," ujar Sari dalam acara bertajuk Relaunching Tepung Premiks Chesa Bolu Kukus dan Donat. Acara berlangsung di KidZania, Jakarta Pusat, Senin 29 Februari 2016.
Baca Juga :
Fakta Keliru Makanan Berpredikat Sehat
Cara mengatur waktunya adalah, untuk sarapan dimulai antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB. Sebisa mungkin sebelum pukul 09.00 WIB. Kemudian makan siang pukul 11.30 sampai 13.00 WIB, dan untuk makan malam antara pukul 17.30 sampai 19.00 WIB.
Sedangkan untuk makanan selingan, yang berfungsi mencegah rasa lapar diantara jam makan utama, dilakukan pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, kemudian pukul 15.00 hingga 16.00 WIB.
Nah, makanan utama bisa diatur sesuai selera. Misalnya, menu sarapan bisa terdiri dari dua lembar roti dan selai stroberi, ditambah telur, dan jus buah naga atau stroberi. Sedangkan untuk makan siang bisa dengan nasi, telur dadar, tumis sayur, tempe orek dan tahu bacem.
"Yang perlu diingat adalah, dalam satu kali menu utama, penggunaan minyak hanya boleh dalam dua menu. Misal ayam, tempe goreng masih bisa asal sayurnya jangan lodeh. Kan lodeh ada minyaknya," ujar Sari.
Sedangkan untuk camilan, jumlah kalori yang disarankan adalah sebesar 10 hingga 20 persen, dan dengan syarat berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki. Itu berarti jangan memilih camilan yang teksturnya terlalu garing atau gosong.
Namun, jika Anda mengonsumsi bakwan, misalnya, juga jangan sampai bagian dalamnya belum ,matang. Selain itu, camilan juga harus bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganannya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Yang perlu diingat adalah, dalam satu kali menu utama, penggunaan minyak hanya boleh dalam dua menu. Misal ayam, tempe goreng masih bisa asal sayurnya jangan lodeh. Kan lodeh ada minyaknya," ujar Sari.