Chia, Superfood Favorit Model dan Elit Hollywood
VIVA.co.id – Istilah superfood belakangan menjadi hal yang banyak dicari pemuja gaya hidup sehat. Superfood sebenarnya sama saja seperti makanan pada umumnya. Hanya saja, superfood dianggap sebagai makanan yang kaya akan nutrisi tertentu. Misalnya, antioksidan yang dipercaya mampu menangkal zat radikal bebas penyebab kanker dan masih banyak lagi nutrisi lainnya.
Dilansir laman Painfocus, baru-baru ini, biji chia banyak dicari orang karena kandungan nutrisinya yang baik. Bahkan Suku Aztec kuno dan Maya dahulu menganggap biji chia superfood berharga karena bermanfaat juga sebagai obat.
Tak heran, biji chia lalu menjadi salah satu tren kesehatan yang paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan khasiatnya, dipuja oleh para model terkenal, elit Hollywood hingga koki top dunia.
Namun, di luar itu, apakah biji chia layak disebut sebagai superfood? Untuk itu, ketahui lebih jauh tentang manfaat kesehatan dari biji chia.
Kandungan Gizi
Biji chia mungkin belum banyak terlihat di pasaran, tapi biji chia mengandung banyak nilai gizi. Satu sendok makan biji chia mengandung sekitar 65 kalori, 5,5 gram serat, 2 gram protein, 88 miligram kalsium, 2,5 gram asam lemak omega-3 dan hanya 0,5 gram lemak jenuh.
Omega 3 asam lemak
Ada bukti yang menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 yang terkandung dalam biji chia mampu mengurangi peradangan dalam tubuh, dan mereka dapat membantu mengurangi gejala rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
Karena tubuh Anda tidak dapat memproduksi asam lemak sendiri, Anda harus mendapatkan asam lemak ini sepenuhnya dari makanan diet Anda.
Tapi biji chia mengandung lebih banyak asam alpha-linolenic (ALA) daripada DHA dan EPA, yang bermanfaat bagi penderita arthritis. Manusia hanya sebagian mengkonversi ALA untuk DHA dan EPA.
Namun demikian, perlu diketahui, minyak ikan masih merupakan sumber yang lebih baik dari omega-3 asam lemak DHA dan EPA, tetapi biji chia bisa menjadi pengganti yang baik untuk vegetarian.
Sumber Serat
Serat dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, bahkan dapat mencegah kanker usus dalam jangka panjang. Idealnya, manusia disarankan menngosumsi setidaknya 18 gram serat setiap hari, dan termasuk biji chia dalam diet Anda dapat membantu mencapai target itu.
Seperti biji-bijian, biji chia sangat kaya serat tidak larut. Namun serat larut tetap dibutuhkan tubuh untuk menjaga sistem pencernaan yang sehat dan melancarkan buang air besar.
Protein
Biji chia mengandung sekitar 14% protein (sangat tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya) yang besar jika Anda tidak makan daging dan berjuang untuk memasukkan cukup protein dalam diet Anda.
Cara Aman Konsumsi Biji Chia
Biji chia seperti spons, dapat menyerap hingga 27 kali berat kering dalam air. Ketika chia menyerap cairan, chia akan membengkak dan teksturnya akan berubah menjadi seperti gel. Dan akan lebih baik, sebelum mengonsumsi chia, rendam terlebih dulu dalam air.
Tak hanya itu, chia dikenal mengandung banyak serat. Setiap orang memang disarankan menambah porsi serat dalam tubuh secara perlahan. Ini penting agar memberikan waktu sistem pencernaan melakukan adaptasi. Terlalu banyak serat yang dikonsumsi tanpa tahapan, dapat menyebabkan gejala seperti kram, kembung, diare atau konstipasi. Pastikan juga, Anda tetap mengonsumsi banyak air yang cukup untuk mengakomodasi serat yang masuk ke dalam tubuh.
Dan jika Anda menderita sindrom iritasi usus (IBS), berhati-hati saat mengonsumsi banyak serat.
Jika Anda ingin mencoba konsumsi biji chia, mulailah dalam porsi kecil, hanya satu sendok teh pada awalnya dan pantau terus bagaimana tubuh bereaksi.
Tak Berasa
Manfaat lain dari biji chia bisa ditambahkan pada berbagai makanan. Ini karena chia tak memiliki rasa sehingga sangat fleksibel dan dapat dengan mudah ditambahkan ke makanan favorit Anda.
Misalnya untuk campuran smoothie, sebagai taburan di atas nasi, jika direndam semalaman dalam santan atau yoghurt, saat pagi harinya bisa dikonsumsi sebagai menu sarapan.
Chia juga bisa dijadikan puding, atau sup, dan pengganti telur dalam burger.