Begini Cara Warga Rayakan Festival Jenang Solo

Salah satu peserta di Festival Jenang Solo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq

VIVA.co.id - Warga menjarah jenang dalam Festival Jenang Solo 2016 di koridor Ngarsopuro, Solo, Rabu, 17 Februari 2016. Begitu cara warga merayakan festival tersebut.

Festival ini tak hanya memamerkan jenang dari Solo, tapi juga jenang dari 15 daerah di luar Jawa.

Pengunjung mulai dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum memadati kawasan Ngarsopuro untuk melihat dari dekat Festival Jenang Solo ke-5 tersebut. Selain itu, pengunjung yang datang juga ingin mencicipi beraneka ragam jenang yang dibagikan secara gratis.

Setelah semua prosesi pembukaan dilakukan dan panitia membuka peresmian festival tersebut, jenang yang disajikan di meja panjang ludes hanya dalam hitungan menit karena dijarah waga.

Begitu pula di sejumlah stan dari kelompok PKK maupun dari peserta luar Jawa ikut diserbu pengunjung. Tak sampai 10 menit, semua stan yang menyajikan kreasi kuliner jenang habis tak bersisa.

Salah satu peserta Festival Jenang Solo, kelompok PKK Kelurahan Jebres, Bu Joko mengatakan bahwa festival kali ini menyajikan sejumlah jenang, seperti jenang tumpang, yang terbuat dari tempe semangit, kerecek, tahu dan sayur-sayuran.

"Rasa jenang ini memang agak pedas. Bagi warga Solo, jenang tumpang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari," kata dia.

Sementara itu, peserta Festival Jenang Solo dari Kepulauan Riau, Nurul Abidin mengungkapkan bahwa jenang yang disajikan merupakan sajian yang biasa ditemui saat bulan Puasa, yakni jenang mutiara pecah intan. Jenang ini terbuat dari sagu, mutiara, nangka, gula dan adonan lainnya.

"Biasanya jenang jenis ini hanya ditemui saat bulan Puasa. Jenang ini disajikan untuk menu buka puasa," tuturnya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia, Slamet Raharjo mengatakan, kegiatan Festival Jenang Solo digelar sebagai cara untuk melestarikan jenang di Solo dan daerah lainnya di Indonesia. Selain jenang hasil kreasi, peserta juga menampilkan sejumlah jenang yang sudah langka.

Mencicipi Es Krim Nasi Uduk di 'Best Flavor of The World'

Festival Jenang Solo-Bubur Suran

"Untuk jenang yang sudah langka ada jenis jenang panca warna, jenang katul, jenang koloh, jenang suran dan lainnya," ucapnya.

Adapun jumlah jenang yang ditampilkan mencapai 37 jenis. Jumlah tersebut berasal dari 22 jenang dari Solo dan sisanya dari luar Jawa.

"Sesuai denga tema, Ragam Jenang Nusantara, pada festival kali ini memang diikuti sejumlah perwakilan dari daerah di luar Jawa. Mereka ikut untuk memamerkan jenang khas daerahnya masing-masing," ujar dia.