Menikmati Angkringan Khas Jogja di Surabaya
- Nur Faishal/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Angkringan kini tak hanya ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Warung khas 'Jawa Kulonan' itu kini juga ada di Surabaya. Jika Anda berkunjung ke Kota Pahlawan, akan banyak ditemui warung berkonsep angkringan di pinggir-pinggir jalan.
Surabaya mungkin cocok bagi pengusaha angkringan. Tradisi ngopi di Kota Buaya ini tumbuh berkembang. Banyak warung kopi (warkop) berdiri di jalan-jalan besar maupun jalan perkampungan. Kebanyakan pengusaha warkop di Surabaya berasal dari Gresik.
Tradisi ngopi di Surabaya rupanya banyak dilirik orang sebagai peluang bisnis. Konsep warkop dibikin sedemikian rupa agar menarik pengunjung.
Salah satu angkringan yang dikunjungi VIVA.co.id, Minggu 31Januari 2016, adalah Angkringan Mak Joss di Jalan Bendul Merisi Nomor 38, Surabaya. Kendati berada di lokasi perkampungan, angkringan ini ramai pengunjung, terutama saat sore dan malam hari.
Berbeda dengan tempat lain, Angkringan Mak Joss menampilkan suasana khas Yogyakarta. Begitu parkir, Anda akan disambut oleh patung Semar yang tangannya membawa cangkir kopi. Pernak-pernik khas Yogyakarta seperti lampu gantung temaram menghiasi ruang dalam angkringan
Kursi dan meja kayu warna cokelat tua diatur berjajar memanjang di tengah ruangan. Di sisi kiri-kanan, joglo atau warung panggung didirikan, tempat pengunjung yang ingin menikmati kopi sambil lesehan. Tokoh wayang ditempelkan di dinding sebagai penghias.
Nuansa Yogyakarta kian terasa, karena pengelola memutar musik gamelan tanpa henti. Di sudut ruangan, etalase berisi pernak-pernik khas Yogyakarta disediakan oleh pengelola untuk dijual kepada pengunjung.
Soal menu, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan warkop atau angkringan lain di Surabaya. Di Angkringan Mak Joss juga ada sego atau nasi kucing, bakmi godok, tengkleng, tongseng, sate kerang dan penganan khas angkringan lainnya.
Harganya juga murah. Hanya Rp3.000, Anda sudah bisa menikmati sebungkus nasi kucing.
Minumannya juga khas angkringan, seperti wedang uwuh, wedang jenggelak dan kopi arang. "Menu spesialnya tengkleng dan tongseng," kata pemilik Angkringan Mak Joss, Abdullah Pusoro Djoyodiningrat.
Pria lulusan SMA itu mengaku, selain keuntungan materi, usaha warkop angkringan yang dimilikinya juga membuka jalan untuk mengurangi pengangguran. Ada 22 orang karyawan yang bekerja di angkringan miliknya. "Sebagian di antaranya masih kuliah. Jadi mereka bisa membiayai kuliah sendiri," jelasnya.
Soal keuntungan, sejak dibuka sejak dua tahun lalu, Pusoro mengaku, saat ini ia bisa memperoleh keuntungan Rp4 juta per hari. "Itu keuntungan kotor," ujarnya.