Gochujang, Sambal yang Sedang Jadi Sorotan Dunia

Gochujang
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Rasa pedas memang membuat makanan terasa jauh lebih enak. Selain itu, makan menjadi lebih bersemangat. Di antara banyak sambal di dunia, sambal khas Korea bernama gochujang kini tengah menuai popularitas yang tinggi.

Ragam Kreasi Pizza Unik di Negeri Ginseng

Dilansir dari Food World News, menurut infografik di situs Bibigo, saat ini gochujang bahkan tengah bersaing dengan sriracha, sambal dari Thailand yang menjadi sambal paling populer di dunia. Sambal Korea yang berusia ribuan tahun itu dianggap sebagai saus cabai yang lezat dan kaya rasa, karena mengandung banyak rempah.

Bagi Anda yang belum tahu, gochujang sebenarnya bukanlah sambal biasa, melainkan sambal yang telah difermentasi, sehingga rasanya merupakan kombinasi rasa manis dan pedas. Kata "gochu" dalam bahasa Korea berarti "capsium", jenis cabai yang digunakan untuk membuat sambal tersebut.

Lima Restoran di Jakarta yang Nge-hits di Tahun 2015

Untuk membuatnya, dibutuhkan kacang kedelai fermentasi yang telah dikeringkan dan dibentuk menjadi kotak layaknya batu bata. Bahan bernama meju itu lantas dikombinasikan dengan cabai merah, ketan, dan garam. Terakhir, sambal difermentasikan hingga bertahun-tahun di bawah sinar Matahari di dalam kontainer dari tanah liat yang dinamakan jangdok.

Sambal tradisional ini memang tidak begitu pedas jika dibandingkan dengan sriracha dan tabasco.

Yuk, Buat Jjajangmyeon Versi Kita Sendiri di Rumah

Di negeri asalnya, gochujang biasa disantap bersama daging, sayuran, sup, nasi, dan panekuk daun bawang. Mereka yang gemar kuliner Korea mungkin sering mengonsumsi sambal ini.

Tak hanya hidangan khas Korea, gochujang juga mulai digunakan banyak juru masak sebagai saus burger dan saus chicken wing.

Cabai yang digunakan untuk membuat sambal ini pun memiliki manfaat kesehatan bagi siapa pun yang gemar makanan pedas.

Menurut David Popovich dari Massey University, Selandia Baru, zat aktif yang terkandung di dalam cabai bernama capsaicin bahkan dapat membantu mencegah kanker.

Popovich yang telah mempelajari kandungan bioaktif pada tanaman menjelaskan bahwa capsaicin menurunkan pertumbuhan sel-sel kanker melalui proses yang dinamakan apoptosis. Di mana, sel melakukan bunuh diri dan pada akhirnya mengalami daur ulang menjadi sel-sel baru dengan bantuan beberapa mutasi.

"Cabai benar-benar bermanfaat untuk jika Anda tahan dengan rasa pedas," kata Popovich.

Ilustrasi sajian kuliner.

Lima Rekomendasi Restoran Halal di Korea

Kelimanya menyajikan deretan hidangan lokal yang lezat.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2016