Di Tempat Ini Orang Indonesia Diajarkan Belanja Mandiri
Sabtu, 21 November 2015 - 21:59 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Riska Herliafifah
VIVA.co.id
- Mendengar toko ritel perabot yang ini pasti bukan hal baru lagi. Apalagi, sejak kehadirannya di Indonesia pada Oktober 2014 lalu. IKEA Indonesia merupakan salah satu dari 375 toko yang ada di berbagai belahan dunia.
Seperti orang Indonesia pada umumnya, setiap ada sesuatu yang sedang ramai di media sosial, mereka akan berbondong mendatangi tempat tersebut.
Untuk orang yang telah terbiasa belanja di toko ritel ini yang ada di luar negri mungkin sudah terbiasa dengan sistem self service, namun untuk orang Indonesia yang baru pertama kali belanja, tentu hal ini tidak mudah.
Orang Indonesia cenderung senang dilayani, konsep warung yang ada di Indonesia juga melayani pelanggan. Bukan karena tidak siap mandiri, namun orang Indonesia terlalu lama dibuai dan dimanja dengan selalu dilayani.
Baca Juga :
Mulai Berbelanja Hemat dengan Tips Ini
Kehadiran IKEA yang berasal dari Swedia, membawa tradisi mandiri di luar negri ke Indonesia. Meskipun kaget pada awalnya, masyarakat Indonesia tetap menyambut baik dan semakin terbiasa dengan konsep self service IKEA.
Baca Juga :
Awas, Ini Tanda-tanda Syndrome Gila Belanja
"Sempat ragu, konsep seperti ini bisa diterima tidak di Indonesia, namun kami mengatasi dengan memberi informasi yang memudahkan pengunjung," jelas Public Relation Responsible IKEA Indonesia, Ririn Basuki, yang ditemui di sela mengisi acara Swedish Institute Alumni Forum, Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 November 2015.
Tidak hanya melayani diri sendiri selama berada di toko, pelanggan juga harus merakit sendiri atau self assembly beberapa barang yang dibeli di toko ritel yang didirikan oleh Ingvar Kampard tersebut.
"Konsep barang di sini adalah flat pack," jelas Ririn. Bahkan sofa, lemari, kasur dengan instruksi bergambar yang gampang dibaca.
Toko ritel yang berdiri pada tahun 1943 tersebut, sebenarnya telah hadir di Indonesia sejak 25 tahun yang lalu. Melalui IKEA trading, dimana produk Indonesia seperti soft toys telah mengisi seluruh toko IKEA di 47 negara di dunia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Konsep barang di sini adalah flat pack," jelas Ririn. Bahkan sofa, lemari, kasur dengan instruksi bergambar yang gampang dibaca.