Es Krim Veggiewagen, Inovasi Mahasiswa UGM yang Sarat Gizi
Jumat, 9 Oktober 2015 - 11:36 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVA.co.id
- Anda penggemar es krim, namun ingin merasakan es krim dengan sensasi rasa yang berbeda, maka cobalah untuk mencicipi es krim Veggiewagen. Es krim inovasi dari mahasiswa UGM Yogyakarta ini berbeda dengan es krim yang kita temukan di toko atau supermarket, karena es krim tersebut dibuat dari nabati berupa sayur-mayur yang sarat akan gizi.
Anggita Rimadani, pengembang veggiwagen mengatakan pemilihan sayur-mayur sebagai bahan baku es krim berawal dari keprihatinan terhadap rendahnya minat anak muda untuk mengonsumsi sayur. Karenanya ia bersama dengan keenam rekannya dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) mencoba untuk mengemas sayur yang kurang disukai dalam bentuk yang lebih menarik yakni es krim.
“Berangkat dari kebiasaan mahasiswa yang kurang memperhatikan makanan sehat dan kurang asupan sayur, kami berinovasi mengolah sayur menjadi es krim yang disukai banyak kalangan,” katanya, Jumat 9 Oktober 2015.
Pembuatan es krim vegan dilakukan bersama dengan enam rekannya dari FEB UGM yaitu Nadia Nurina Azti, Iin Wulandari, Retno Wulandari, Khabib Wahyu Effendi, Galih Prakoso, dan Asnanuddin Hamid.
Veggiwagen dibuat dengan menggunakan bahan sayuran seperti sawi, wortel, dan bayam merah.
Baca Juga :
Empat Makanan Termahal di Dubai
“Untuk satu kali pembuatan menghasilkan empat liter es krim dengan penambahan dua kilogram sayur,” jelas Iin Wulandari.
Untuk saat ini, kata Iin, veggiwagen baru dipasarkan secara terbatas dalam expo-expo kewirausahaan dan kuliner. Satu cup es krim vegan dijual dengan harga Rp10 ribu.
Sementara untuk rasa campuran (mix) dibanderol seharga Rp12 ribu. Disajikan dengan beraneka topping, es krim vegan ini begitu menggoda selera.
“Kita sediakan toping seperti chochocip, almond, buble, marsmallow, oreo, dan cornflake,” ungkapnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Untuk satu kali pembuatan menghasilkan empat liter es krim dengan penambahan dua kilogram sayur,” jelas Iin Wulandari.