Ketika Juru Masak Indonesia Ikut Frankfruit Book Fair
Senin, 5 Oktober 2015 - 17:28 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Riska Herliafifah
VIVA.co.id
- Komunikasi antar negara tidak hanya bisa terjalin dari kemampuan berbahasa, tetapi juga masakan. Cara ini dianggap sangat efektif untuk memperkenalkan budaya dari setiap negara.
Indonesia berkesempatan untuk memperkenalkan diri di mata dunia dengan berbagai karya Indonesia, dalam Frankfurt Book Fair yang diadakan pada 13-18 Oktober 2015 mendatang.
Tidak main-main, Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam pameran buku yang sudah berlangsung sejak 400 tahun itu. Di sana, Indonesia tidak hanya memperkenalkan buku-buku karya anak bangsa, tetapi juga menyuguhkan makanan dan bumbu masakan.
Baca Juga :
Anak Muda, Coba Serunya Warung Kekinian Kopdar
Indonesia berkesempatan untuk memperkenalkan diri di mata dunia dengan berbagai karya Indonesia, dalam Frankfurt Book Fair yang diadakan pada 13-18 Oktober 2015 mendatang.
Tidak main-main, Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam pameran buku yang sudah berlangsung sejak 400 tahun itu. Di sana, Indonesia tidak hanya memperkenalkan buku-buku karya anak bangsa, tetapi juga menyuguhkan makanan dan bumbu masakan.
"Pertama kalinya dalam 400 tahun sejarah Frankfurt Book Fair, ada tamu kehormatan yang mengangkat kekayaan rempah dan bumbu sebagai daya tarik programnya," kata Kestity Pringgoharjono, Ketua Komite Kuliner, Anak dan Pelajar dalam jumpa pers 'Ketika Kuliner Indonesia Membumbui kota Frankfurt dan Dunia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 5 Oktober 2015.
Sebagai negara agraris, lanjut Kesti, roda kehidupan masyarakat Indonesia sejalan dengan kegiatan panen dan bercocok taman.
"Berbagai tradisi lisan, seni pertunjukan, arsitektur dan karya sastra yang tidak terhitung terinspirasi dari kehidupan agrartis kita," kata Kesti.
William Wongso, seorang pakar kuliner Indonesia pun mengakui bahwa ini merupakan sejarah baru yang ditoreh Indonesia dalam dunia Kuliner. Bisa mengirim tim sangat banyak untuk 'unjuk gigi' di mata dunia.
"Kebanggaan Indonesia yang belum pernah terjadi. Kemendikbud mengirim tim kuliner terbesar yang ada dalam sejarah. Ada 40 orang dengan perbedaan umur yang berbeda-beda sampai paling kecil 17 tahun," katanya.
Selama lima hari di Frankfurt, program kuliner dikemas dalam tema 'Spice it Up!' Atau dalam bahasa Indonesia dikenal 'bumbui!'. Indonesia mengirim 25 tokoh kuliner dan juri masak ternama.
Berbagai demo masak akan dilakukan oleh juru masak ternama tanah air. Seperti Sisca Soewitomo, Bara Pattiradjawane, Bondan Winarno dan Janet Deeneefe seorang pendiri Ubud Food Festival.
Ada pula workshop tentang ragam kopi nusantara oleh Lisa Virgiano dari Indonesia Coffee Project, presentasi tentang kekayaan teh dan herbal Indonesia oleh Santhi Serad dari ACMI (Aku cinta masakan indonesia).
"Kami bangga bahwa tim Indonesia dapat kepercayaan sebagai juri masak asing pertama yang dipercaya untuk masuk ke dapur Frankfurt Book Fair yang luasnya lebih dari 1000 meter persegi, untuk mempersiapkan makanan bagi ribuan pengunjung setiap hari," kata William.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pertama kalinya dalam 400 tahun sejarah Frankfurt Book Fair, ada tamu kehormatan yang mengangkat kekayaan rempah dan bumbu sebagai daya tarik programnya," kata Kestity Pringgoharjono, Ketua Komite Kuliner, Anak dan Pelajar dalam jumpa pers 'Ketika Kuliner Indonesia Membumbui kota Frankfurt dan Dunia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 5 Oktober 2015.