Minikmati Lezatnya Bakso Selimut Kabut Khas Jember

Bakso Selimut Kabut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

VIVA.co.id - Bakso Selimut Kabut, bukan hanya unik namanya saja. Jika bakso biasa diisi telur bulat di dalamnya, namun Bakso Selimut Kabut ini, telur ayamnya berada di luar bulatan bakso. Bahkan, warung bakso itu juga menawarkan dengan "selimut kabut" berlapis.

Cicip Bakso Asli Daging Sapi Anjar Family

Di Jember, hanya satu warung yang menjual bakso ini yaitu milik Juhairiyah. Warung ini berada di Jalan Rasamala Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Jember. Penampilan Bakso yang diciptakan oleh Juhairiyah adalah sesuatu yang baru. Jika pada umumnya berisi daging dan telur. Namun campuran telur tersebut berada di luar kulit bakso dan di dalamnya diisi daging sapi. Sehingga tampilan dan rasanya pun berbeda.

Juhairiyah mengaku, sebenarnya sudah memulai usaha jual bakso sejak tahun 1996 silam. Namun, saat itu ia berjualan dengan gerobak dan kurang laku. Bahkan di tahun 2010 lalu, Juhairiyah sempat berhenti berjualan bakso karena hampir setiap hari selalu rugi.

Bakso Bakar Bambu Wulung, Kuliner Lezat nan Murah

Selama enam bulan memutuskan tidak berjualan, kemudian ia menemukan inspirasi untuk membuat bakso dengan konsep yang berbeda, yakni Bakso Kabut lantaran baksonya tidak terlihat, tertutup lapisan telur di luarnya.

“Inspirasinya dari kabut pagi hari,” ujarnya.

Ini Bakso Jalanan yang Ramainya Kebangetan

Sebelum menjual bakso Selimut Kabut, dia mengaku kesulitan menggaet pelanggan. Jangankan bermimpi memiliki pelanggan dari luar kota, tetangganya saja jarang beli bakso yang dia jual di tempat yang sama seperti sekarang ini.

"Dulu sebelum jual bakso Selimut Kabut, saya sering merugi. Karena banyak bakso dagangan saya tidak laku," katanya.

Ia mengaku sempat berhenti menjadi penjual bakso. Selama menghentikan usahanya itu, Juhairiyah berusaha melakukan eksperimen cara baru meracik resep bakso. Bahkan, dia tidak jarang datang ke warung bakso ternama, hanya untuk mengamati citarasa dari sejumlah warung bakso itu. Namun, upaya yang dia lakukan tidak mampu membuat usahanya bangkit lagi.

Dia mulai putus asa, melanjutkan usaha yang dia rintis sejak bertahun-tahun itu. Tiba-tiba muncul ide membuat bakso yang dilapisi telur ayam. Ide itu muncul ketika ada kelebihan putih telur di rumahnya.

"Kalau minum jamu sama telur ayam, putih telurnya dibuang. Maka daripada dibuang, putihnya itu saya lapiskan di pentol dan dimasak. Ternyata rasanya enak," ujarnya menambahkan.

Ia bingung memberi nama bakso uniknya itu. Pemilihan nama baginya sangat penting, karena nama dinilai sebagai identitas, yang diharapnya membuat orang tertarik dan kemudian membeli baksonya.

“Karena pentolnya (bakso) tidak terlihat seperti diselimuti kabut, saya lantas memberinya nama Bakso Selimut Kabut," ujarnya menjelaskan.

Sejak membuka bakso kabut itu, kini usaha Juhairiyah semakin berkembang. Bahkan, dia berhasil memberdayakan saudara-saudaranya untuk menjadi karyawan di warungnya. Setiap hari Juhairiyah mampu meraup keuntungan hingga Rp8 juta.

Harga satu porsi Bakso Selimut Kabut sangat terjangkau, tergantung dari ukurannya. Mulai dari Rp5 ribu hingga Rp15 ribu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya