Legitnya Sate Afrika Bikin Ketagihan
- Dok.ist
VIVA.co.id - Anda penikmat satai? Belum lengkap rasanya jika anda belum mencicipi Sate Afrika yang berada di Jalan Raya Tajem, Stan Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta.
Bukan janji, namun Sate Afrika Haji Ismail Tanah Abang yang kini hadir di Kota Gudeg itu akan memberi rasa nagih sendiri bagi penikmatnya. Daging domba yang disediakan sangat berbeda lezatnya.
Ketika kali pertama berkunjung ke warung ini, pengunjung bakal dibuat terheran-heran dengan cara penyajiannya. Sate Afrika disajikan tanpa tusuk dengan tambahan pisang goreng tanpa tepung. Inilah ciri istimewa warung satai yang mulai buka pukul 11.00-23.00 WIB ini. Tak ada restoran atau warung lain yang menyajikan sate dengan cara yang khas seperti di Warung Sate Afrika di Yogyakarta.
Tak perlu khawatir, bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, karena warung Sate Afrika di Yogyakarta ini menyediakan jus penurun kolesterol.
“Tambah mantab kalau habis makan sate minumnya teh hangat. Tapi buat yang punya kolestrol tinggi, ada jus penurunnya dan aneka macam minuman kesehatan lainnya,” kata Anas Syahrul Alimi, pemilik warung.
Warung Sate Afrika di Yogyakarta merupakan cabang dari di Tanah Abang Jakarta.
“Pak Anas tidak mau meninggalkan ciri khas Sate Afrika yang disajikan dengan pisang goreng dan sambal, juga rasanya. Makanya saya di sini selama satu bulan untuk mengajarkan resep sampai cara memasaknya sama koki di warung Sate Afrika Jogja,” cerita H.Ismail, di warung Sate Afrika.
Tentang mengapa satai dihidangkan dengan pisang goreng, H.Ismail menceritakan hal tersebut merupakan kebudayaan di daerah asalnya. Di Mali dan banyak negara Afrika lainnya, pisang dan roti adalah makanan wajib. Keduanya harus dihidangkan bersamaan dengan daging atau makanan lainnya.
“Saya enggak mau memisahkan keduanya karena itu kebudayaan makan di Afrika. Kalau enggak ada pisang atau roti, bukan sate Afrika namanya,” ujar H.Ismail.