Rahasia Umur Panjang: Cabai
Minggu, 9 Agustus 2015 - 15:11 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id –
Anda merasa kurang nikmat saat makan tanpa sambal? Kabar baik bagi para penyuka pedas. Pasalnya, studi terbaru yang dilakukan Sekolah Kesehatan Masyarakat, Havard T.H. chan, mengungkapkan bahwa makanan pedas, bisa jadi kunci umur panjang.
Para peneliti memeriksa data diet 450 ribu partisipan selama tujuh tahun dan hasilnya menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan pedas, terutama yang mengandung cabai, lebih dari satu kali seminggu, bisa mengurangi risiko kematian hingga 10 persen.
Sementara para fanatik makanan pedas, yang mengonsumsi cabai lebih dari enam kali seminggu, punya risiko kematian yang jauh lebih rendah.
Baca Juga :
Minum Air Putih Tidak Hilangkan Rasa Pedas
Para peneliti memeriksa data diet 450 ribu partisipan selama tujuh tahun dan hasilnya menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan pedas, terutama yang mengandung cabai, lebih dari satu kali seminggu, bisa mengurangi risiko kematian hingga 10 persen.
Sementara para fanatik makanan pedas, yang mengonsumsi cabai lebih dari enam kali seminggu, punya risiko kematian yang jauh lebih rendah.
Alasannya, para peneliti mengungkapkan, hal tersebut berkaitan dengan laju detak jantung yang lebih lambat, yang berimbas pada kerja paru-paru yang lebih maksimal. Tidak hanya itu, cabai juga mengandung banyak vitamin C dan antioksidan yang mengurangi risiko kanker.
“Meskipun begitu, kami memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk memperkuat penemuan ini,” kata Dr Lu Qi, ketua peneliti, seperti dilansir
Metro.co.uk.
Sementara Asosiasi Nutrisi Masyarakat Inggris, British Association for Applied Nutrition and Nutrition Therapy, menyatakan cabai merupakan sumber polifenol yang sangat baik bagi kesehatan.
“Cabai, mengandung polifenol, mikronutrien yang punya banyak manfaat bagi kesehatan manusia dari anti infeksi hingga anti oksidan pencegah kanker,” kata pakar nutrisi Miguel Toribo-Mateas. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Alasannya, para peneliti mengungkapkan, hal tersebut berkaitan dengan laju detak jantung yang lebih lambat, yang berimbas pada kerja paru-paru yang lebih maksimal. Tidak hanya itu, cabai juga mengandung banyak vitamin C dan antioksidan yang mengurangi risiko kanker.