Tanggapan Menteri LHK soal Petisi Lumba-lumba

Lumba-lumba di resor
Sumber :
  • Change.org

VIVA.co.id - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Senin, 27 Juli 2015 menanggapi petisi di laman Change.org tentang kondisi empat lumba-lumba di Bali, yang mendapatkan perhatian masyarakat internasional sejak tiga pekan silam.

Petisi yang dibuat Craig Brokensha, turis dan peselancar asal Australia itu berjudul Free four wild dolphins in a tiny resort pool. Ia memprotes kondisi empat ekor lumba-lumba yang disimpan dalam kolam sempit yang mengandung klorin di wilayah Keramas, Bali. 

“Terima kasih atas kepedulian dan suaranya melalui petisi ini. Dukungan dan laporan Anda membantu kami dalam upaya konservasi lingkungan hidup dan perlindungan satwa. Ketahuilah bahwa saya telah memperhatikan petisi ini sejak awal, dan mengikuti update-update-nya. Sejak menerima petisi, saya telah mendiskusikan isu ini dengan tim. Beberapa hari lalu, petisi juga langsung disampaikan oleh kawan-kawan dari Jakarta Animal Aid Network,” ujar sang menteri, yang kami kutip via rilis.

Ia tambahkan pihaknya menanggapi laporan ini dengan serius, dan saat ini sedang menginvestigasi situasi sebenarnya. Kalau memang ternyata ada pelanggaran hukum oleh resor ini, baik kekerasan maupun penelantaran lumba-Lumba, ataupun ada standar kondisi yang tidak terpenuhi, maka akan diambil tindakan tegas.

Siti Nurbaya juga mengatakan bahwa hal ini telah mengangkat kembali wacana tentang tempat-tempat atraksi lumba-lumba, sehingga perlu diskusi terbuka yang melibatkan berbagai pihak.

10 Suara Hewan Terseram di Dunia, Nomoor 1 Bikin Tercengang

“Dalam beberapa pekan, kami akan mengadakan diskusi publik dengan topik perlindungan lumba-Lumba, dan kami akan mengundang ahli dalam pendidikan, psikologi, konservasi, perlindungan satwa, organisasi masyarakat sipil, untuk berdialog terbuka, dan mencari solusi bersama,” katanya.