Ini Risiko Mencatut Nama Boneka yang Dipatenkan
Senin, 2 Maret 2015 - 15:32 WIB
Sumber :
- Freewallpaper Barbie
VIVA.co.id –
Jika Anda seniman, atau produsen sebuah produk, hati-hati saat mengunakan nama sebuah produk yang telah dipatenkan ke dalam karya pribadi. Karena salah-salah, awalnya ingin untung Anda malah jadi buntung.
Hal ini menimpa sebuah band Aqua, yang dulu pernah mencatut nama sebuah boneka ternama, Barbie, ke dalam judul lagu mereka. Lagu itu berjudul Barbie Girl yang punya nada dan tempo ceria, dan langsung menjadi hit di seluruh dunia.
Baca Juga :
Kenalkan Hannah, Barbie Hidup Asal Inggris
Hal ini menimpa sebuah band Aqua, yang dulu pernah mencatut nama sebuah boneka ternama, Barbie, ke dalam judul lagu mereka. Lagu itu berjudul Barbie Girl yang punya nada dan tempo ceria, dan langsung menjadi hit di seluruh dunia.
Dikutip dari laman
Tydknow
, Minggu, 1 Maret 2015, Mattel perusahaan pembuat Barbie, konon marah besar saat tahu ada musisi yang memakai nama produk mainan mereka, untuk menjadi figur yang digambarkan nakal layaknya gadis genit yang gila pesta. Tak hanya menghina Barbie, lagu ini juga mereka anggap melecehkan Ken, kekasih sang boneka pirang itu.
Tak terima, perusahaan sudah mematenkan nama Barbie itu, kemudian menuntut Aqua karena tak izin mencatut nama Barbie, dan menciptakan citra buruk pada produk laris manis mereka. Uniknya, meski banyak pihak menyangka Mattel akan menang, karena kuatnya barang bukti yang diajukan, ternyata pihak pengadilan melihat berbeda.
Sang hakim justru membebaskan Aqua pada tahun 1997, atas nama kebebasan berekspresi, dan sang hakim meminta pihak Mattel untuk santai, jangan terlalu serius menilai kredibilitas produk mereka.
Alex Kozinski, sang hakim mengatakan, lagu itu adalah sebuah parodi dan band Aqua dilindungi konstitusi Amerika, tentang kebebasan berpendapat dan berbicara.
Menurutnya, pihak Mattel harusnya tidak kaku menanggapi kasus ini, karena nama Barbie sudah demikian mendunia, jadi semua orang boleh punya pendapatnya sendiri, tentang boneka cantik tinggi semampai itu.
Apalagi sang hakim tahu benar, bahwa sejak tahun 1950, boneka ini memang sering jadi bahan olok-olok publik, karena dinilai membuat anak wanita berpikiran dangkal, bahwa wujud wanita cantik itu harus selalu punya badan langsing.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikutip dari laman