11 Varian Soto Khas Nusantara
Rabu, 18 Februari 2015 - 14:36 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id -
Siapa yang tak kenal soto? Hidangan berkuah dengan cita rasa gurih, sedikit asam dan segar ini menjadi salah satu hidangan favorit masyarakat Indonesia. Tak heran jika kemudian tiap daerah di Tanah Air memiliki versi soto yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lainnya.
Terdapat puluhan variasi soto yang di beberapa daerah juga disebut cotto, sauto atau tauto. Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Soto mana yang jadi favorit Anda?
Soto Betawi
Dinamakan soto Betawi karena ini merupakan soto yang populer di daerah Jakarta. Biasanya soto Betawi tak hanya menggunakan daging, namun juga jeroan sapi. Nama Soto Betawi dipopulerkan seorang penjual soto bernama Lie Boen Po di THR Lokassari atau Prinsen Park sekitar tahun 1977.
Soto Bandung
Nah, soto Bandung dimasak tidak menggunakan santan, melainkan hanya kaldu sapi karena bahan dasarnya adalah daging sapi, biasanya bagian tetelah atau has dalam. Soto ini juga biasanya disantap dengan nasi juga kerupuk. Soto Bandung terbilang cukup unik karena menggunakan tambahan lobak, tomat dan kedelai goreng.
Soto Jepara
Sekilas soto Jepara memang terlihat seperti soto ayam biasa, namun cita rasanya yang sangat gurih tak bisa ditemui di soto ayam lainnya. Perbedaan antara soto Jepara dan soto ayam biasa terletak pada kuahnya yang ditambah kucai.
Soto Kudus
Soto asal Kudus ini sebenarnya hampir mirip dengan soto Lamongan dan berisi daging ayam suwir dan taoge. Terkadang juga ditambahkan daging kerbau. Berbeda dengan soto tanpa santan lainnya, soto Kudus memiliki kuah yang sangat bening.
Baca Juga :
Nasi Goreng Kampung Khas RI Diminati Meksiko
Cara penyajiannya pun berbeda yakni dengan menggunakan mangkuk mungil dan sendok bebek. Seperti soto pada umumnya, soto Kudus juga disajikan bersama sambal, air perasan jeruk nipis, perkedel, satai kerang dan telur puyuh.
Soto Semarang
Soto khas Semarang umumnya berisi soun, irisan telur ayam, tauge, kol, kentang dan tomat. Ada soto Semarang berkuah kuning karena memakai kunyit, namun ada pula yang bening karena hanya menggunakan jahe dan bumbu lain.
Soto Padang
Isian soto yang satu ini ialah irisan daging sapi yang telah digoreng hingga kering, bihun dan perkedel kentang. Kuahnya dibuat menggunakan kaldu sapi yang dimasak cukup lama.
Soto Banjar
Seperti namanya, soto ini adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama daging ayam dan rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala dan cengkeh. Isinya hampir sama dengan soto ayam biasa yaitu perkedel, telur dan kentang rebus. Soto ini tidak dihidangkan bersama nasi putih, melainkan dengan ketupat.
Sroto Sokaraja
Sroto Sukaraja dapat dikenali dengan kerupuk kanji berwarna merah muda yang selalu hadir saat sroto disajikan. Sroto Sukaraja pada dasarnya mirip dengan soto ayam yang juga menggunakan soun, namun disajikan dengan sambal kacang.
Sauto Tegal
Konon nama sauto berasal dari gabungan kata soto dan tauco. Ya, tauco memang menjadi cita rasa khas sauto Tegal. Selain tauco, beberapa bahan pembuat sauto ini termasuk daging ayam, gula merah, jahe, kecap manis dan masih banyak lagi.
Tauto Pekalongan
Hampir sama dengan sauto Tegal, tauto Pekalongan juga menggunakan tauco dan memiliki warna yang gelap karena ditambahkan kecap manis. Meski begitu, soun dan daging ayam suwir pun dijadikan isian tauto ini.
Coto Makassar
Coto Makassar atau juga disebut coto Mangkasara adalah makanan tradisional di Sulawesi Selatan. Soto ini terdiri dari jeroan sapi yang direbus di dalam kuah kaldu dalam waktu yang cukup lama. Jeroan kemudian diiris-iris dan dibumbui.
Seperti soto Kudus, coto Makassar juga dihidangkan dengan mangkuk mungil dan sendok bebek. Namun, coto tidak disantap bersama nasi, melainkan ketupat dan buras.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Soto Banjar