Kimchi, Makanan Tersehat di Dunia

Kimchi
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Bicara mengenai kebudayaan Korea tak terlepas dari kulinernya yang identik dengan kimchi. Ya, kimchi atau banyak pula disebut gimchi adalah hidangan fermentasi tradisional asal Korea yang terbuat dari sayuran dan berbagai bumbu dengan dominan rasa asam juga pedas.

Masyarakat Korea biasa menyantap kimchi sebagai hidangan pendamping. Nasi, mi, bubur, daging hingga sup disantap bersama kimchi. Setiap restoran, kedai makan hingga rumah pasti memiliki stok kimchi untuk dikonsumsi sehari-hari.

Ada yang memilih membeli kimchi di pasar, ada pula yang membuatnya sendiri di rumah dalam jumlah yang banyak. Tak heran jika tercatat satu orang Korea rata-rata menyantap hingga 18 kilogram kimchi setiap tahunnya.

Kimchi memang telah menjadi hidangan nasional yang dibanggakan Korea. Namun, jauh sebelum kimchi sepopuler sekarang, ia hanyalah makanan rakyat kelas bawah yang sengaja dibuat untuk persediaan makanan di musim dingin.

Asal muasal

Referensi makanan fermentasi atau acar di Asia Timur ditemukan di sebuah puisi China karya Shi Jing. Istilah chimchae, dimchae dan timchae merujuk pada acar kemudian diadopsi Korea dan dimodifikasi menjadi kimchi.

Secara tradisional, kimchi difermentasikan di bawah tanah dengan memasukkannya ke dalam stoples atau kuali dari tanah liat yang diletakkan di bawah tanah selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Sampai sekarang praktik ini masih cukup banyak dilakukan di Korea.

Memang tak diketahui siapa orang yang pertama kali menciptakan kimchi. Yang pasti, kimchi pernah menjadi bahan makanan pokok tentara Korea Selatan saat terlibat dalam Perang Vietnam. Kala itu, pemerintah Korea meminta bantuan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa pasukan mereka yang dilaporkan putus asa dalam hal makanan bisa mendapatkan kimchi di medan perang. Bahkan, Presiden Korea Selatan Park Chung-hee mengatakan pada Presiden AS, Lyndon B. Johnson bahwa kimchi "sangat penting untuk moral pasukan Korea."

Kimchi awalnya hanya dibuat dari kubis dan daging sapi. Ini karena cabai merah belum ditemukan di Korea sebelum kontak mereka dengan Eropa dan Amerika. Cabai diperkenalkan ke Korea dari Jepang setelah invasi Jepang (1592-1598) dan menjadi bahan pokok pembuatan kimchi.

Meskipun penggunaannya tidak didokumentasikan sampai abad ke-18, namun cabai merah bubuk kini digunakan sebagai bahan utama untuk berbagai jenis kimchi.

Saat ini, terdapat begitu banyak varian kimchi yang terbuat dari beragam jenis sayur-sayuran. Museum Kimchi di Seoul telah mendokumentasikan 187 varian kimchi. Bahan dapat diganti atau ditambahkan tergantung pada jenis kimchi yang dibuat. Namun, bumbu yang paling umum adalah air garam, daun bawang, rempah, jahe, lobak parut, bawang putih, saeujeot (saus udang) dan aekjeot (kecap ikan).

Makanan tersehat di dunia

Beberapa waktu lalu, kimchi dinobatkan sebagai salah satu makanan tersehat di dunia oleh beberapa majalah dan ahli kesehatan di dunia karena manfaatnya yang luar biasa, mulai dari melancarkan pencernaan hingga mengurangi pertumbuhan kanker. Tentu saja, karena terbuat dari sayur-sayuran, kimchi mengandung konsentrasi tinggi serat makanan dan rendah kalori.

Satu porsi kimchi mengandung lebih dari 50 persen asupan harian vitamin C dan beta karoren yang disarankan. Sebagian besar varian kimchi juga mengandung daun bawang, bawang putih dan cabai yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Kimchi juga sangat kaya akan vitamin A, tiamin (B1), riboflavin (B2), kalsium, dan zat besi serta mengandung bakteri asam laktat yang menyehatkan.

Meski begitu, sebuah studi yang pernah dilakukan di Korea selatan pada tahun 2005 silam pernah mengungkapkan bahwa bila dikonsumsi secara berlebihan, kimchi justru mampu meningkatkan risiko kanker lambung, terutama bagi orang dengan ciri-ciri genetik tertentu.

Studi lain yang dilakukan oleh Seoul National University pernah menemukan bahwa ayam yang terinfeksi dengan virus H5N1 atau yang dikenal dengan istilah flu burung, pulih setelah makan makanan yang mengandung bakteri yang ditemukan dalam kimchi.

Selama tahun 2003 di mana SARS mewabah di Asia, banyak orang percaya bahwa kimchi bisa melindungi tubuh dari infeksi. Walaupun tak ada bukti ilmiah mengenai hal tersebut, penjualan kimchi saat itu meningkat hingga 40 persen.

Pada bulan Mei 2009, Korea Food Research Institute mengatakan mereka telah melakukan studi yang lebih besar pada 200 ekor ayam dan hasil yang ditemukan mendukung teori bahwa kimchi mampu meningkatkan kekebalan ayam terhadap virus.

Baca juga:

Lima Rekomendasi Restoran Halal di Korea