4 Isu Permusuhan yang Sering Dialami Anak Kembar
- iStock
VIVAlife - Memiliki saudara kembar memang dapat menjadi anugerah yang menyenangkan. Saudara kembar tak akan pernah kesepian karena keduanya selalu saling menemani satu sama lain.
Saudara kembar juga dapat menjadi tempat mengadu dan berkeluh kesah ketika menghadapi sebuah masalah. Mungkin tak ada yang lebih mengerti Anda kecuali saudara kembar Anda.
Meski begitu, bukan berarti anak kembar tidak pernah menghadapi masalah. Berikut ini adalah empat isu permusuhan yang sering dialami oleh saudara kembar seiring mereka tumbuh dewasa seperti yang dilansir dari Times of India.
Krisis identitas
Orang tua yang memiliki anak kembar umumnya selalu membelikan barang-barang yang sama mulai dari pakaian, sepatu, tas, mainan, dan sebagainya. Ketahui lah bahwa hal ini hanya dapat Anda lakukan ketika mereka masih balita.
Semakin bertambahnya usia anak, semakin mereka tidak mau disamakan. Terutama ketika anggota keluarga atau kerabat yang salah mengenali mereka, karena mengenakan pakaian yang sama. Ini tentu saja dapat menciptakan perpecahan di antara mereka.
Menghadapi persaingan
Kebanyakan saudara kembar memiliki sejumlah perbedaan antara satu sama lain. Ketika salah satu dari mereka memiliki kualitas atau kemampuan dalam suatu bidang yang lebih baik dari saudaranya, maka Anda sebagai orang tua harus mewaspadainya. Orang tua, guru, dan teman-teman yang mulai membandingkan antara yang satu dengan yang lainnya, juga dapat menciptakan persaingan tidak sehat antara dua saudara kembarnya. Hal ini yang akan memburuk seiring dengan bertambahnya usia.
Pilihan karier
Seringkali, ketika salah satu dari si kembar memilih menjadi insinyur atau dokter, sedangkan yang lainnya memilih menjadi seniman, orang di sekitar akan melabeli mereka dan membanding-bandingkan keduanya. Pilihan karier merupakan masalah besar di setiap hidup anak kembar. Orang akan berpikir karena mereka kembar, maka memiliki bakat yang sama.
Tekanan dari teman sebaya
Ini biasanya terjadi pada si kembar ketika mereka masuk usia sekolah dan perguruan tinggi. Teman-teman sebaya akan melihat bakat mereka dalam studi dan mereka pun mendapatkan teman yang berbeda. Misalnya, ketika salah satu dari si kembar mendapatkan nilai yang tinggi di salah satu mata pelajaran, maka ia akan dipandang berbeda oleh teman-teman sekelasnya. Hal ini dapat mempengaruhi saudara kembarnya dan membuatnya tertekan. (art)
Baca juga: