Cerita Unik di Balik Ember Tape Ketan Kuningan
Selasa, 26 Agustus 2014 - 11:46 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Riska Herliafifah
VIVAlife
- Tape ketan, merupakan makanan khas Kabupaten Kuningan yang sering dijadikan oleh-oleh setelah berkunjung ke sana. Selain tape, Kuningan punya beberapa kuliner khas, Jeniper (Jeruk nipis peras), opak bakar, keripik gadung, dan kremes.
Tape ketan sudah lama diproduksi oleh masyarakat Kuningan. Di sini, ada satu desa yang menjadi pengrajin tape ketan. Terdapat tiga rumah yang memproduksinya, salah satunya adalah Tape ketan Mas Heru.
Baca Juga :
Terpopuler: Gus Miftah Borong Pedagang Asongan, Gerindra Bakal Temui Bapak Penjual Es Teh
Baca Juga :
Terpopuler: Pemicu Remaja 14 Tahun Tega Bunuh Ayah dan Neneknya, BPJS Keluarkan Dana Rp5,9 Triliun
Tape ketan sudah lama diproduksi oleh masyarakat Kuningan. Di sini, ada satu desa yang menjadi pengrajin tape ketan. Terdapat tiga rumah yang memproduksinya, salah satunya adalah Tape ketan Mas Heru.
Baca Juga :
Dihina Gus Miftah, Terungkap Amalan Penjual Es Teh hingga Dapat Umrah Gratis hingga Uang Donasi
Berlokasi di Jalan Lebegede Nomor 763, Paleben, Cigugur, Kabupaten Kuningan, berseberangan dengan Objek Wisata Ikan Dewa Cigugur, Tape Ketan Mas Heru sudah terbiasa menerima pesanan.
"Rutinitas 30 kilogram sampai 2 kuintal kalau ramai kayak Lebaran," kata Sri Lestari, salah seorang penerus usaha Tape Ketan Mas Heru saat ditemui di Kuningan, akhir pekan lalu.
Sri menuturkan, tape ketan merupakan usaha yang digagas oleh sang ayah, Heru yang kemudian menjadi nama tape ketannya.
Bahan tape ketan yang beredar di pasar ada dua jenis, beras ketan dengan kualitas terbaik adalah ketan untup, dan kedua ketan biasa. Sri biasa memakai ketan untup karena rasanya yang legit dan empuk.
Pembuatan tape ketan menggunakan daun katuk sebagai pewarna ketan. Untuk pembukusan, tape menggunakan daun jambu air dan kondisi daun harus dalam keadaan kering. Sebba, bila basah berpengaruh terhadap bentuk tape ketan.
Usaha yang dirintis sejak 1997 ini sudah mulai menjelajah pasar luar kota, seperti Bandung.
"Pesenan Yogya Griya Bandung,
ngirimnya
seminggu sekali 370 bungkus yang isi 16 tiap hari Jumat. Pasti habis," kata Sri.
Bila Anda ingin membelinya, ada beberapa jenis. Untuk isi 16 bungkus ketan dibanderol dengan Rp10 ribu, ember kecil Rp65 ribu berisi 75 buah, dan ember besar Rp85 ribu isi 100 buah.
"Pake ember soalnya biar air
nggak netes
. Sudah gitu banyak yang suka sama air ketannya. Malah ada yang suka beli airnya aja," ucap Sri menjelaskan soal pemilihan tempat tape.
Setelah membeli, Sri menyarankan agar dimakan setelah tiga hari. Sebab, pada saat itu tape ketan baru matang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Berlokasi di Jalan Lebegede Nomor 763, Paleben, Cigugur, Kabupaten Kuningan, berseberangan dengan Objek Wisata Ikan Dewa Cigugur, Tape Ketan Mas Heru sudah terbiasa menerima pesanan.