Terungkap Kenapa Nasi di Nasi Padang yang Asli Padang Gunakan Nasi Keras

Arief Muhammad, Foto: Isra Berlian
Sumber :
  • VIVA.co.id/Isra Berlian

Jakarta, VIVA – Arief Muhammad merupakan salah satu selebgram tanah air yang sukses merambah bisnis kuliner masakan Padang. Pria yang dulunya dikenal publik lewat akun Twitternya @Arief Pocong diketahui telah membuka gerai restoran Padang Payakumbuah.

Terpopuler: Kenapa Nasi Padang yang Asli Gunakan Nasi Keras, Ternyata ada 27 Ribu Rumah Makan Padang di Jakarta

Setidaknya sudah ada banyak cabang rumah makan tersebut yang tersebar di Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Arief Muhammad mengungkap bahwa sebelum membuka usaha masakan Padang ini, dia ingin menciptakan rumah makan Padang yang otentik.

Fun Fact, Ternyata ada 27 Ribu Rumah Makan Padang di Jakarta

Hal ini didasarkannya pengalamannya ketika dirinya merantau ke Jakarta saat kuliah. Saat itu dia sempat makan ke sebuah rumah makan. Pria yang asli dari Padang ini mengaku ketika makan di sana dirinya serasa seperti tidak makan di rumah makan Padang.

Nasi Padang.

Photo :
  • VIVA/Isra Berlian
Siapa Bilang Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Padang? Begini Triknya Menurut Ahli Gizi

"Nah setelah pindah ke Jakarta Liat makan di rumah makan Padang aku ngerasa kayak gak lagi makan di rumah makan Padang. Di sini tuh rumah makan Padang nasinya pulen, terus cenderung rasanya lebih manis dan sebagainya. Makanya ketika kita merencanakan buka Padang Payakumbuah waktu itu obrolan pertama yang keluar dari mulut aku adalah ini rumah makan harus authentic," kata Arief Muhammad dalam acara Media Briefing GoFoodx Payakumbuah di Kemang Jakarta Selatan, Kamis 5 Desember 2024.

Diungkap Arief Muhammad ketika membuka gerai rumah makan Padang Payakumbuah ini dirinya bertekad akan menyajikan makanan Padang seperti yang ada di Sumatera Barat.

Sehingga kata Arief Muhammad orang-orang tau standart masakan Padang yang ada di rumah makan miliknya itu seperti rumah makan di Sumatera Barat.

"Jadi bukan kita yang menyesuaikan sama selera kota di tempat kita buka. Mereka yang harus tau masakan Padang kayak gini, jadi biar mereka tau standarnya masakan Padang kayak gini. Nah sekarang ketika Padang Payakumbuah buka di Bandung Kita buka di Semarang, kita buka di Jogja, resep gak ada yang kita ubah. Enggak ada yang kita bikin lebih manis, enghak ada yang kita bikin lebih gurih, enggak ada yang kita beda-bedain biar authentic nya tuh tetep terjaga," ujar dia.

Nasi Padang

Photo :

Di sisi lain, Arief Muhammad juga mengungkap strategi yang dibuatnya ini ternyata cukup menantang. Terlebih lagi saat pengunjung melihat penampakan dan tekstur dari nasi yang disediakan oleh rumah makan miliknya.

Jika dilihat nasi putih yang disajikan memiliki tekstur keras seperti nasi pera. Ternyata usut punya usut nasi yang disajikan di Sumatera Barat ternyata demikian. 

"Nah strategi ini tapi plus minus juga sebenarnya karena kita nambah PR satu lagi untuk mengedukasi marketkan. Contoh kecil dari nasi, ketika kita pertama kali buka itu nasi itu yang paling banyak komplain. Orang nanya kok nasinya keras kok nasinya kayak gini," ujar dia.

Diungkap oleh Arief Muhammad, kebanyakan rumah makan Padang di Sumatera sendiri memang menggunakan nasi dengan tekstur keras. Sebab nasi tersebut akan disiram dengan berbagai jenis kuah dan sambal.

Jika menggunakan nasi pulen maka, nasi tersebut akan bertekstur lembek seperti bubur. Orang Sumatera, kata Arief Muhammad sendiri tidak suka dengan tekstur nasi yang demikian.

Nasi Padang.

Photo :
  • Instagram @pagisoreid.

Hal inilah yang ingin diperkenalkan Arief Muhammad kepada masyarakat.  

"Kenapa rumah makan Padang nasinya itu harus yang keras? Biasanya itu nasi Padang itu dimakan sama pake kuah-kuah, pake cabai segala macem. Kalo kita pake nasinya pulen, disiram kuah itu bakal jadi kayak bubur gitu. Kita orang Sumatera gak bisa tuh makan nasi yang lembek kayak bubur gitu," kata dia.

Selain itu Arief Muhammad juga ternyata memilih untuk menggunakan bahan-bahan asli dari Padang. Baik itu bumbu rempah hingga beras, sebab dia ingin memperkenalkan kepada masyarakat seperti apa nasi Padang yang sesungguhnya.

"Kita bawa dari Sumatera Barat itu cabenya, berasnya, dan beberapa rempah-rempahnya sih. (Kalau bahan yang dipakai dari Jakarta) eda, misalnya kayak minyak kelapa aja gitu, kalau misalnya kita pakai yang dari Sumatera Barat sama yang di sini, tingkat kekentalannya beda, aromanya beda, cabenya tingkat kepedasannya juga beda," kata dia.

Dia menambahkan, "Jadi ternyata setelah kita coba pakai bahan-bahan bakunya dari sini, masih enak, cuman untuk ngejar rasa otentik yang kita jual, nggak agak kejar sih. Makanya kita tetap pakai yang dari Sumatera Barat," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya