4 Cara Kenali Minyak Goreng yang Aman Buat Masak dan Dikonsumsi Sehari-hari

Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

Jakarta, VIVA – Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok rumah tangga yang sering digunakan untuk mengolah masakan. Mulai dari menumis bumbu hingga menggoreng makanan, minyak goreng menjadi bahan utama yang wajib ada di dapur.

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Namun, di balik fungsinya yang sederhana, minyak goreng memiliki peran penting dalam menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi.Oleh karena itu, penting untuk memilih minyak goreng yang tepat dan aman. Berikut tips mengetahui jenis minyak goreng yang baik untuk dipakai memasak dan dikonsumsi. Yuk, scroll!

Mengukur kadar TPC

Rantai Distribusi Panjang, Penyebab Utama Lonjakan Harga Minyak Goreng

Salah satu cara memastikan keamanan minyak goreng adalah dengan mengukur kadar Total Polar Compound (TPC). Semakin tinggi nilai TPC, maka semakin besar pula kerusakan minyak goreng. Melansir data dari National Library of Medicine (2023), beberapa negara di Eropa seperti Spanyol, Prancis, Belgia, Italia dan Portugal telah menetapkan batas limit nilai TPC menjadi maksimal 25 persen. Artinya, apabila kadar nilai TPC dari minyak goreng telah melebihi angka tersebut, maka minyak itu dinyatakan tidak lagi aman untuk dikonsumsi.

Ilustrasi memasak panada pakai minyak goreng.

Photo :
  • Pixabay/ Hans
3 Makanan Viral di TikTok yang Bikin Ketagihan dan Mudah Dibuat di Rumah

Umumnya, nilai TPC dari minyak akan terus meningkat seiring dengan penggunaan minyak secara berulang. Maka dari itu, biasanya minyak goreng hanya boleh dipakai sekitar 3 kali supaya lebih aman. Untuk mengukur TPC, bisa menggunakan atribut sensori yang merupakan cara termudah dan dapat dilakukan untuk mengevaluasi kualitas minyak goreng.

Tidak berasa dan beraroma

Adapun ciri minyak goreng yang aman adalah minyak yang tidak berasa dan tidak beraroma menyengat. Minyak goreng dengan kualitas buruk, cenderung memiliki rasa dan aroma yang tidak sedap sehingga membuat makanan jadi cepat berbau tengik. Kondisi ini umumnya terjadi karena minyak sudah rusak akibat oksidasi atau penyimpanan yang kurang baik. Selain itu, mengonsumsi minyak goreng yang rusak bisa menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.

Kejernihan

Di samping itu, kejernihan minyak goreng juga bisa menjadi indikator kualitasnya. Minyak goreng yang jernih menunjukkan bahwa minyak tersebut bebas dari kontaminan dan partikel sisa pengolahan. Namun, kejernihan tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator keamanan dari minyak goreng.

Stabilitas minyak terhadap suhu panas juga menjadi faktor penting dalam menentukan keamanannya. Minyak goreng berkualitas baik umumnya lebih stabil dan tidak mudah rusak saat dipanaskan, sehingga lebih aman apabila digunakan kembali. Hal ini penting untuk diperhatikan, terutama dalam pemakaian sehari-hari di  mana minyak sering digunakan berulang.

Bahan baku

Selain faktor-faktor di atas, ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu bahan baku dari minyak goreng itu sendiri. Pastikan untuk memilih minyak yang berasal dari kelapa sawit pilihan yang diproses kurang dari 24 jam, sehingga kesegaran dan nutrisinya tetap terjaga. Minyak goreng yang diproduksi dari bahan baku berkualitas tinggi akan lebih tahan terhadap kerusakan dan pada akhirnya, lebih aman untuk digunakan.

Bahan makanan yang digunakan

Selain memahami ciri-ciri minyak goreng yang aman, perhatikan juga bahan makanan yang digunakan untuk dikonsumsi sehari-hari. Selain memilih minyak goreng dengan nilai TPC yang rendah, penggunaan bahan makanan yang berkualitas baik dan memiliki kombinasi gizi seimbang juga harus selalu diperhatikan untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan.

makanan kaya protein

Duh, Konsumsi Protein Masyarakat Indonesia Jauh di Bawah Negara ASEAN

Salah satu sumber protein nabati terbaik adalah kacang kedelai. Kedelai mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024