Suka Makan Sushi Hingga Ramen? Awas, Mirin dan Shoyu yang Ada di Dalamnya Ternyata Tidak Halal

Ilustrasi sushi
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Pecinta makanan Jepang wajib berhati-hati, terutama yang Muslim. Pasalnya, restoran-restoran sushi biasanya menggunakan mirin yang ternyata tidak halal, terutama tempat makan yang belum bersertifikasi halal. 

Mirin sendiri merupakan bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa cairan beralkohol berwarna kuning dan memiliki rasa yang manis, di mana kandungan gulanya 40-50 persen, sementara alkoholnya mencapai 10-14 persen. Scroll untuk tahu info selengkapnya, yuk!

Halal Lifestyle Enthusiast, Anca Syah, menjelaskan, sushi pada dasarnya halal jika tidak menggunakan mirin.

“Mirin itu khamr atau arak beras, itu membuat makanan yang awalnya halal menjadi haram,” jelas Anca Syah ditemui di acara ulang tahun Sushi Tei Group ke-21, yang juga sudah mengantongi sertifikasi halal LPPOM MUI sejak 2018. 

Ilustrasi ramen, ramyun, lamen

Photo :
  • Pixabay/ allybally4b

Tidak hanya mirin, pria yang akrab disapa Bang Anca itu juga mengungkap, shoyu yang biasanya terdapat pada kuah ramen ternyata juga haram.

“Sama juga dengan shoyu. Shoyu bisa haram karena dia ada alkoholnya. Dan kadang-kadang ada beberapa brand yang mencampurkan shoyu dengan mirin,” ungkapnya.

“Mirin itu seperti bumbu, kalo di Indonesia seperti mecin dia dipakai di hampir semua makanannya mereka (makanan Jepang). Jadi kalau makanan Jepang pakai mirin akan membuat makanan tersebut menjadi haram,” tambahnya. 

Agar halal, Anca mengatakan bumbu mirin tersebut harus diganti. Terlebih, di pasaran sudah banyak dijual bahan pengganti mirin yang sudah bersertifikasi halal.

“Biasanya tiap restoran pasti punya ciri khas tertentu, mungkin mereka mengolah bisa campur cuka, gula dan lemon sebagai pengganti mirin tersebut,” paparnya.

BPJPH Sebut Indonesia Tempati Posisi ke-8 soal Sertifikasi Halal, Kalah dari China

“Jadi cari subtitusinya, jangan sampai citarasanya hilang. Pasti diganti dengan sesuatu yang halal,” imbuh Anca.

Gak Perlu ke Negeri Sakura, Restoran Sushi Conveyor Belt Otentik Jepang Hadir di Depok

Lebih jauh Anca menjelaskan, pada sushi, mirin biasanya terdapat pada nasinya. Sementara pada ramen atau udon, shoyu umumnya ditambahkan pada kuah. Lalu, bagaimana dengan sashimi?

“Kalo di sashimi, biasanya supaya ikannya gak amis dikasih mirin. Mirin itu citarasanya manis. Tapi jarang banget di sashimi, karena sashimi harusnya fresh,” pungkasnya. 

Nagita Slavina Dihujat Usai Kedapatan Makan Bagel Tak Halal di Korea, Netizen: Dia Gak Pernah Salah!

Menurut Anca, kandungan alkohol dalam mirin sangat tinggi, hal itulah yang membuatnya menjadi tidak halal.

“Mirin kandungan alkoholnya tinggi banget, biar nasinya kaya rasa, dikasih campuran cuka beras atau mirin. Jadi, kalau diminum bersifat memabukan,” tukas Bang Anca.

Menteri Pertambangan dan Industri Arab Saudi Akan Kunjungi Indonesia, Ini Misinya

Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Bandar Al-Khorayef, akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 15-17 April 2025

img_title
VIVA.co.id
13 April 2025