Hal Ini Buat Kopi Luwak Semakin Diminati

Ilustrasi secangkir kopi.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Kopi Luwak, yang sering dianggap sebagai salah satu jenis kopi paling eksklusif dan mahal di dunia, memiliki tempat yang unik di hati pecinta kopi, terutama di Indonesia. Popularitasnya di tanah air tidak terlepas dari keunikan proses produksinya serta rasa yang dihasilkan, yang menarik perhatian baik konsumen lokal maupun internasional.

Genjot Inovasi Bagi Konsumen, Unilever Indonesia Fokus 3 Hal Ini

Kopi Luwak berasal dari proses fermentasi alami biji kopi yang dimakan dan kemudian dikeluarkan oleh hewan luwak. Scroll lebih lanjut ya.

Proses alami ini diklaim mengubah profil rasa biji kopi, menghasilkan rasa yang lebih halus dan kurang pahit. Di Indonesia, kopi ini tidak hanya dihargai karena rasanya yang unik, tetapi juga karena proses pembuatannya yang menarik dan aspek tradisionalnya.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Penggemar kopi di Indonesia sering mencari kopi luwak karena keaslian dan cerita yang menyertainya. Banyak penikmat kopi menganggap mengonsumsi kopi luwak sebagai pengalaman budaya yang mendalam, mengingat hubungannya yang erat dengan tradisi pengolahan kopi di berbagai daerah seperti Sumatra, Java, dan Bali.

Mega Diversity, Fadli Zon Akan Daftarkan Lebih Banyak Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO 

Dalam konteks kepopuleran kopi luwak di Indonesia, langkah Worcas Coffee dalam mempertahankan dan mengangkat warisan ini melalui kemasan yang mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia sangat relevan. Seperti yang disebutkan dalam artikel di atas, Worcas Coffee tidak hanya fokus pada penyediaan kopi luwak yang berkualitas tetapi juga pada presentasi dan pengemasan produk yang mencerminkan nilai budaya dan estetika lokal. 

"Dengan setiap kemasan, kami berusaha untuk tidak hanya memperkuat identitas produk kami tetapi juga menceritakan kisah kekayaan budaya Indonesia," kata Roysevelt, Direktur Utama Worcas Group.

Kopi Luwak

Photo :
  • ist

Kemasan produk yang bervariasi, dari gusset hingga kotak hadiah, tidak hanya menjaga kualitas kopi tetapi juga bertindak sebagai duta budaya. Setiap kemasan dirancang untuk menarik perhatian dan mengedukasi konsumen mengenai kekayaan budaya Indonesia, sehingga menambah nilai tambah pada pengalaman meminum kopi luwak.

Dengan menggunakan kemasan yang inovatif dan menarik, mereka berupaya untuk tidak hanya menjual kopi tetapi juga pengalaman yang mendalam. Ini mencerminkan keunikan kopi luwak itu sendiri—bukan hanya sebagai produk tetapi sebagai cerita yang hidup dan berkesinambungan.

Mendag Budi Santoso.

SPBU di Sleman Diduga Manipulasi Pompa, Mendag: Kerugian Masyarakat Rp 1,4 Miliar Per Tahun

Menteri Perdagangan Budi Santoso meninjau langsung Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)  44.555.08 di Jalan Kaliurang KM 10, Sleman yang diduga curang.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024