Banyak Perubahan Menarik di Bisnis Kuliner, Ini 4 Tren Khusus di Industri Makanan dan Minuman

Ilustrasi bisnis kuliner.
Sumber :
  • Unsplash

JAKARTA – Seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat, industri makanan dan minuman Indonesia terus menunjukkan tren positif. Industri makanan dan minuman pun sedang mengalami banyak perubahan menarik.

PBB Sebut Situasi Kemanusiaan di Gaza dalam Kondisi yang Sangat Buruk

Hal tersebut didorong oleh berbagai faktor seperti kesehatan dan kebugaran, kenyamanan, keberlanjutan, personalisasi hingga teknologi. Beberapa contoh tren khusus yang terjadi di industri makanan dan minuman saat ini antara lain sebagai berikut. Yuk, scroll!

Peningkatan popularitas makanan nabati

Resep Cireng Isi Ayam Pedas, Camilan Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah

Semakin banyak orang yang beralih ke pola makan nabati, baik karena alasan kesehatan, lingkungan, atau etika. Hal ini mendorong permintaan produk seperti burger nabati, susu nabati, dan keju nabati.

Ilustrasi keju.

Photo :
  • Pexels/Alexy Almond
Makanan Paus Fransiskus Tidak Boleh Pedas dan Harus Rendah Minyak, Ini Alasannya!

Minuman fungsional

Minuman yang mengandung bahan tambahan yang menawarkan manfaat kesehatan tertentu, seperti peningkatan energi, fokus, atau relaksasi, semakin populer.

Kemasan yang ramah lingkungan

Produsen makanan dan minuman mencari cara untuk mengurangi dampak lingkungan dari kemasan mereka. Hal ini mengarah pada penggunaan bahan yang lebih berkelanjutan, seperti plastik daur ulang dan kompos, dan desain kemasan yang lebih hemat ruang.

Transparansi rantai pasokan

Konsumen ingin tahu dari mana makanan mereka berasal dan bagaimana mereka diproduksi. Produsen makanan dan minuman menanggapi hal ini dengan menjadi lebih transparan tentang rantai pasokan mereka.

Namun, ketatnya persaingan dan cepatnya perubahan tren kuliner di masyarakat kerap masih menjadi tantangan utama yang harus direspons dengan cepat oleh pelaku bisnis di industri ini.

Memahami hal tersebut, BlueBand turut berpartisipasi pada ajang pameran B2B terbesar di Indonesia Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2024, yang berlokasi di Hall D2 JIExpo Kemayoran pada 23-26 Juli 2024 mendatang.

Marketing Director PT Upfield Consulting Indonesia Ade Savitri menjelaskan, berbagai inspirasi serta dukungan pun telah dipersiapkan setiap harinya di stan mereka, mulai dari demo produk, tasting, sampling hingga demo masak (baking demo) bersama Guest Star. 

“Kami berharap hadirnya BlueBand pada ajang Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2024 ini dapat memfasilitasi para pelaku bisnis yang baru mau memulai bisnis ataupun yang sedang mengembangkan bisnis untuk bersama menjawab tantangan industri dan meningkatkan daya saing produknya,” ujar Ade Savitri dalam keterangannya, dikutip Senin 22 Juli 2024.

“Karena kami tidak hanya menyediakan bahan baku berkualitas, tapi kami juga berkomitmen untuk membantu para pebisnis dalam mengembangkan usahanya dalam bentuk edukasi, tren menu baru, dan upaya berbisnis yang baik,” sambung Ade.

Nadya Puteri yang merupakan finalis dari ajang Masterchef Indonesia season 8 dan salah satu Guest Star yang akan hadir di stan BlueBand pun setuju bahwa persaingan bisnis kuliner di Indonesia sangatlah ketat. Oleh karena itu, tidaklah heran jika banyak bisnis yang viral di awal, namun tidak bisa bertahan lama. 

"Bagi saya konsistensi rasa yang otentik dan pemilihan bahan baku terbaik akan selalu menjadi yang terpenting dalam bisnis kuliner. Oleh karena itu, saya tunggu kehadirannya di stan BlueBand dan mengulik lebih lanjut tren kekinian yang diminati konsumen agar bisnis kuliner Anda bisa naik kelas,” ajak Nadya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya