Ingin Daging Kurban yang Empuk dan Lembut? Intip Tipsnya dari Chef Yuda Bustara

Ingin Daging Kurban yang Empuk dan Lembut? Intip Tipsnya dari Chef Yuda Bustara
Sumber :
  • Viva/Siti Adisya Kirana

VIVA – Banyak sebagian besar orang yang masih menyimpan stok daging kurban pasca Idul Adha saat lalu. Hal itu adalah waktu yang tepat untuk mengolah daging kurban menjadi hidangan yang lezat untuk disantap.

Noda Minyak Membandel? 4 Tips Hilangkan Noda Minyak Pakai Bahan di Rumah

Namun, untuk beberapa orang mungkin akan terasa sulit untuk mengolah daging kurban dengan benar. Pasalnya, jika salah mengolah saja akan berdampak pada tekstur daging yang akan mengeras bahkan terasa alot jika dimakan.

Lantas, bagaimana mengolah daging kurban agar terasa empuk dan lembut saat dimakan?

4 Cara Menggoreng Kulit Ayam Crispy Anti Gagal: Resep, Tips, dan Trik Lengkap!

Steak Hotel by HOLYCOW! melakukan kolaborasi bersama Chef Yuda Bustara

Photo :
  • Viva/Siti Adisya Kirana

Chef Yuda Bustara yang baru saja berkolaborasi bersama Holycow dalam menciptakan menu baru yakni Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce memberikan tips dan saran dalam mengolah daging kurban yang benar.

Agar Bebas Bau Ketiak, Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini!

“Daging itu kalau jenis dagingnya beda teksturnya juga akan beda. Jadi harus cari tau bener-bener dagingnya darimana apakah dari impor atau dari lokal dan cara masaknya seperti apa,” ujarnya di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024.

Yuda Bustara mengatakan bahwa mengolah daging yang berasal dari impor dan daging dari lokal memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam mengolah daging lokal, biasanya saat memasak harus memerlukan waktu yang tidak singkat untuk tekstur yang lebih empuk.

“Jadi kalau misalnya dagingnya kita pakai dari Australia seperti grass fed itu otomatis udah empuk. Kalau misalnya daging dari Indonesia, biasanya proses masaknya bisa lebih panjang atau direbusnya lebih panjang,” ujarnya.

Ia pun mencontohkannya dengan makanan dendeng yang memerlukan waktu yang lama untuk dieksekusi. Pasalnya, untuk membuat dendeng memang harus melakukan serangkaian proses yang terbilang panjang supaya daging tersebut tidak terasa keras lagi.

“Kenapa daging Indonesia lebih banyak prosesnya? kayak dendeng misalkan harus direbus, dikeringkan, digeprek terus dikeringkan lagi sampai tekstur dagingnya enggak ada karena memang daging lokal itu biasanya lebih keras dan orang Indonesia itu suka ngakalinnya dengan prosesnya yang lebih panjang,” terangnya.

Maka dari itu, Chef Yuda Bustara kembali menegaskan untuk mengolah daging kurban yang benar agar terasa empuk dan tidak keras saat dimakan adalah memasaknya dengan waktu yang lebih lama.

“Jadi intinya, bagaimana kita memproses daging lokal biar sesuai selera, menurut saya yang paling benar dan paling cepat adalah dimasak yang lama biar empuk,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya