Habis Cromboloni Terbitlah Flat Croissant, Bakal Jadi Tren Baru di Dunia Kuliner Nih!
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
JAKARTA – Tren makanan di Indonesia kian beragam karena dampak dari budaya populer yang mendunia. Tak jarang kini makanan-makanan Indonesia dipadukan dengan makanan khas dari negara lain sehingga terlahir menu baru yang tidak ada sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, cromboloni sempat viral di media sosial karena bentuknya yang unik dan rasanya yang lezat. Perpaduan antara croissant dan bomboloni ini bahkan menginspirasi banyak orang untuk membuatnya sendiri di rumah. Setelah tren cromboloni berlalu, kini makanan dari Prancis diperkirakan akan menjadi tren berikutnya, yakni flat croissant. Seperti apa? Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.
"Flat croissant kayaknya sudah ada di market, sudah lihat di Indonesia, Prancis, dan Eropa. Cuma karena headquarters kami bilang, ayo kami harus coba ini karena croissant ini paling bagus dengan bahan yang premium, dibuat dengan mentega dan tepung dari Prancis. Jadi rasanya paling enak," jelas Marketing Manajer PAUL, Laura Walter, saat ditemui di Senayan Park, Jakarta, Selasa 21 Mei 2024.
Berbicara tentang kuliner, makanan-makanan dari Prancis masih menjadi salah satu yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Terkenal dengan pastry dan makanan manis yang khas, makanan dari Prancis kini semakin banyak ditemui di pasaran dan terus berinovasi untuk menghadirkan tren baru di dunia kuliner Tanah Air.
Flat croissant ini terbilang masih cukup baru di Indonesia karena belum menjadi viral di pasaran. Namun, tidak menutup kemungkinan pastry yang satu ini bakal memenuhi selera masyarakat Indonesia karena cara membuatnya yang mudah sekaligus bisa disesuaikan dengan selera masing-masing orang untuk pemberian topping-nya.
"Cromboloni kami nggak ikut karena kami nggak mau ikut tren, tapi lebih suka setting tren. Kami lihat di Indonesia masih hampir belum ada yang bikin flat croissant. Jadi ini opsi buat kami bikin rasa beda, shape juga beda," paparnya.
Pembuatan flat croissant sama dengan croissant yang biasa dijual di pasaran. Pada tahap awal, dibuat dulu adonan yang sudah dibentuk seperti layaknya croissant pada umumnya. Tetapi, sebelum dipanggang croissant terebut ditekan terlebih dahulu hingga bentuknya datar atau penyet. Bentuk yang flat ini membuat tekstur croissant jadi lebih renyah ketika dimakan namun tetap terasa kelembutan di bagian dalamnya.
Setelah dipanggang, tunggu croissant sampai dingin baru diberi topping di bagian atasnya. Ada banyak pilihan rasa untuk topping flat croissant, mulai dari cokelat dengan taburan kacang, cokelat stroberi, karamel, hingga keju sesuai dengan selera dan masing-masing orang.
"Harapannya, semua bisa coba dan tahu kenapa kami berbeda dari tempat lain. Produk ini lebih menarik anak muda yang suka tren, tetapi jumlahnya terbatas di PAUL Le Cafe," kata Laura.