Mengenal Sejarah Kue Keranjang atau Kue Tahun Baru dalam Perayaan Imlek

Kue Keranjang
Sumber :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang

VIVA – Kue keranjang yang terbuat dari tepung ketan adalah makanan khas yang tidak boleh dilupakan selama perayaan Imlek atau Tahun Baru China. Kue yang juga disebut Nian Gao ini memiliki arti ‘kue tahun’.

Trik Anak Muda Nikmati Kuliner Hits Sambil Tetap Hemat, Mau Coba?

Kue keranjang dianggap sebagai simbol kemakmuran. Kue ini melambangkan peningkatan dari tahun ke tahun dalam pekerjaan, bisnis, keluarga, dan pendidikan dikarenakan kata ‘nian gao’ memiliki arti ‘semakin tinggi dari tahun ke tahun’. 

Oleh karena itu, orang percaya bahwa memakan kue keranjang selama Tahun Baru Imlek akan membawa keberuntungan. 

Resep Sempol Ayam Khas Malang yang Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah

Kue Keranjang

Photo :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang

Konon, kue yang mirip dengan dodol ini juga memiliki arti kekeluargaan karena bentuknya yang berbentuk lingkaran, yang menunjukkan hubungan keluarga yang erat dan kuat.

Duh, Konsumsi Protein Masyarakat Indonesia Jauh di Bawah Negara ASEAN

Dilansir dari China Highlight, asal-usul Kue Keranjang Imlek dikaitkan dengan legenda Dewa Dapur, yang dipercaya tinggal di setiap rumah masyarakat Tionghoa sebagai persembahan licik kepada Dewa Dapur.

Menurut legenda, Dewa Dapur ini membuat laporan kepada Kaisar Giok setiap tahun. Untuk mencegah mereka mengejek rumah mereka, masyarakat menawarkan Nian Gao atau Kue Keranjang sebagai simbol tutup mulut. Oleh karena itu, Nian Gao atau Kue Keranjang dipersiapkan untuk persembahan sebelum tahun baru Imlek.

Menurut cerita lain, Nian Gao atau Kue Keranjang muncul dari sekitar 2.500 tahun lalu. Legenda menyebut setelah WU Zixu yang merupakan seorang Jenderal dan Politikus Kerajaan Wu meninggal, Raja Yue yang bernama Goujian menyerang ibu kota Wu. Tentara dan penduduk Wu terjebak di sana karena tidak ada makanan, dan banyak orang mati kelaparan selama pengepungan.

Sebelum kematiannya, Wu Zixu pernah mengatakan bahwa tentara bisa menggali tiga kaki di bawah tembok kota jika mereka membutuhkan makanan. Mengingat pernyataan itu, para tentara mengikuti perintah dan menemukan bahwa pondasi dinding tersebut terbuat dari batu bata khusus yang dibuat dari tepung beras ketan. Pada akhirnya, pondasi itu berhasil menyelamatkan sejumlah besar orang dari kelaparan.

Kue Keranjang

Photo :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang

Sejak saat itu, untuk memperingati Wu Zixu, semua orang membuat Kue Keranjang atau Nian Gao setiap tahunnya. Hingga saat ini, Kue Keranjang atau Nian Gao menjadi hidangan utama saat perayaan tahun baru Imlek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya