Tren Anak Muda Zaman Sekarang, Pesen Kopi Segelas Nongkrong Berjam-jam

Ilustrasi kopi.
Sumber :
  • Pexels/The Lazy Artist Gallery

JAKARTA – Kebiasaan nongkrong di sejumlah kafe begitu marak di kalangan pekerja dan anak muda terutama di daerah perkotaan. Bahkan suatu tempat nongkrong bisa menjadi ramai apabila viral di media sosial entah lantaran suasana atau dari segi cita rasa yang disuguhkan kepada konsumen.

Cozy dan Iconic, Jajanan Kopi Jadi Paling Favorit di Pameran Kuliner

Menurut CEO and Founder Jiwa Group Billy Kurniawan, dari 30 persen generasi muda, 30 persen pengeluarannya dihabiskan untuk kebutuhan food and beverage. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

“Liat tren buat anak muda 30 persen dari pengeluaran mereka untuk F&B. Habit-nya untuk nongkrong, abis pandemi tempat nongkrong ramai,” kata dia dalam press conference Janji Jiwa 5th Anniversary di kawasan SCBD Jakarta, Jumat 15 September 2023. 

Lagu Jadul Ivo Nelakhrisna Diremake Riri Moeya Versi Modern, Kisahnya Relate ke Generasi Muda

Tren nongkrong ini kata Billy akan terus meningkat. Terlebih populasi usia produktif di masyarakat yang terus bertambah di negara ini.

Budi Gunawan Sebut 8,8 Juta Orang Main Judi Online, Anak Muda Paling Banyak

“Ke depannya liat dengan bertambahnya di Indonesia working age populasi. Ke depan, habit generasi cari kopi untuk nongkrong atau sosialisasi akan ningkat,” kata dia.

Kebiasaan nongkrong ini juga dipengaruhi dengan konsep menarik yang disuguhkan kafe atau kedai kopi hingga tempat nyaman membuat generasi muda senang untuk nongkrong. 

“Ini budaya sudah ada dari dulu, sekarang dengan generasi muda makin banyak. Sekarang bisa liat semua tempat yang menghadirkan konsep menarik, tempat duduk yang nyaman itu banyak crowd. Itu salah satu dari area kita lakukan offline,” kata dia.

Terkait dengan kebiasaan nongkrong, Billy juga mengungkap untuk transaksi pembelian, konsumen yang datang ke gerai Janji Jiwa rata-antara akan membeli satu makanan dan satu minuman. 

“Kita itu bermacam-macam tapi secara transaksi rata-rata memberikan satu produk makanan dan satu produk minuman dan kita punya sistem bundling. Jadi yang kita lakukan memberikan pilihan ke konsumen produknya ekonomis, tapi mereka bisa enjoy dan ada pilihan komplet makanan minuman, biasanya mereka beli,” kata dia.

Ilustrasi es kopi susu.

Photo :
  • Freepik/valeria_aksakova

Sementara itu untuk waktu yang dihabiskan untuk nongkrong di kedai kopi. Billy menyebut beragam, tergantung segmennya. Jika mahasiswa akan lebih lama dibandingkan dengan pekerja. 

“Mahasiswa itu lebih lama, di sana ada second service kita lakukan di outlet yang memang banyak dikunjungi mahasiswa tapi enggak masalah. Mahasiswa rata-rata 2-3 jam ada yang lebih lama ada yang lebih cepat,” kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya