Gak Nyangka, Keju Mozarella dari Dusun Terpencil di Kota Batu Bisa Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan

Ilustrasi makanan probiotik/keju.
Sumber :
  • Pexels/Karolina Grabowska

MALANG – Semua orang tak menyangka di sebuah dusun terpencil di Kota Batu mampu membuat produk turunan susu yaitu keju mozarella hingga menembus pasar Jawa dan Bali dengan omzet ratusan juta.

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Keju yang diberi merek Chizzu tersebut merupakan produk Koperasi Margo Makmur Mandiri yang berada di RT 4 RW 10, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

Nampak di sebuah bangunan berukuran kurang lebih 5x10 meter persegi, lima pekerja sibuk mengolah susu menjadi keju mozarella. Ruang-ruang di sana juga tersusun rapi serta cukup bersih. Tak semua orang diperbolehkan masuk saat pengolahan, sebab tempatnya harus steril agar tidak mengganggu prosesnya.

Energi Mega Persada Jajaki Akuisisi Blok Migas Baru pada 2025

Proses pengolahan susu menjadi keju mozarella.

Photo :
  • VIVA/Uki Rama (Malang)

Pengelola Keju Mozarella, Koperasi Margo Makmur Mandiri, Dapin Narendra mengatakan jika pihaknya sudah mulai memproduksi keju setahun lalu. Produknya pun sudah terkirim mulai Jawa-Bali dengan omzet ratusan juta setiap bulannya.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

"Sudah setahun kita produksi susu, dan alhamdulillah produk kami diterima di pasaran karena memiliki cita rasa berbeda yaitu lebih gurih. Mulai Jawa seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Bali. Tercatat omzet pun pernah mencapai Rp300 juta, tapi kalau rata-rata per bulan minimal Rp200 juta," katanya, Sabtu 19 Agustus 2023. 

Dirinya pun menceritakan proses mengolah susu menjadi keju mozarella. Pertama bahan utama susu masuk ke mesin 'cheese fat'. Suhu susu dinaikkan menjadi 30 derajat dan ditambah bahan pengasam (asam organik) untuk menurunkan Ph susu. 

"Kemudian juga ditambah bahan penggumpal agar susu secara optimal menggumpal seperti jelly. Proses selanjutnya, setelah menggumpal dihancurkan dengan cara dicacah menggunakan pisau untuk mempercepat proses pengendapan," tuturnya.

Setelah dihancurkan, gumpalan beku dan cair akan muncul. Lalu cairannya dibuang, dan yang beku sudah menjadi keju. Berikutnya keju yang sudah jadi diolah lagi agar menjadi mozarella. 

"Proses terakhir keju dilakukan pemuluran adonan pada kondisi suhu 70-80 derajat menggunakan mesin strecher. Setelah itu keju mozarella pun jadi lalu dicetak dan dibekukan," katanya.

Dalam pengolahan susu sampai menjadi keju mozzarella biasanya memakan waktu sekitar 6 jam. Dari bahan baku 1000 liter susu dirinya mampu memproduksi 140 kilogram keju mozarella. 

"Setiap Minggu kami melalukan pengolahan 2 hingga 3 kali, perbulan bisa memproduksi 4 ton keju mozarella dengan kemasan 250 gram yang kita jual Rp 28 ribu. Lalu yang kemasan 1 kilogram kita jual Rp 100 ribu," katanya.

Apalagi menurut Dapin, pemasaran keju mozarella sangat mudah dan memiliki peluang besar. Hal itu ditunjang adanya tren inovasi makanan, saat ini tidak hanya makanan Barat yang menggunakan keju mozarella, makanan Timur sekarang sudah banyak yang menggunakan keju mozarella untuk topping dan sebagainya. 

"Mozarella produk dalam negeri tak kalah dengan keju mozarella impor. Karena rasa lebih gurih dan lebih cocok ke lidah masyarakat. Itu yang membuat pemasaran mudah, rata-rata rumah makan hingga kafe yang memesan kepada kami," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri, Muhammad Munir mengatakan, produk turunan susu tersebut terbilang masih baru diproduksi. Pemilihan keju itu karena koperasi susu di Kota Batu ada banyak, tapi yang membuat keju mozzarella belum ada.

"Sehingga ini menjadi peluang bagi kami untuk bisa mengenalkan Dusun Brau khususnya dan Kota Batu pada umumnya dengan keju mozzarella," kata Munir. 

Menanggapi itu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengapresiasi produk turunan susu tersebut. Bahkan ia berencana untuk memamerkan produk keju mozzarella tersebut.

“Produksi keju mozarella dari susu sapi asli dari Dusun Brau, ini sangat berpotensi yang harus kita dukung seperti saat kami pamerkan dalam Expo KUMKM se-Jawa Timur di Surabaya kemarin," tutur Aries. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya