Pecinta Steak Jangan Cuma Tau Wagyu, Ada Black Angus yang Gak Kalah Lezat

Sajian steak.
Sumber :
  • Salt & Sizzle.

JAKARTA – Tenderloin, rib eye, sirloin, wagyu, dan tomahawk, adalah beberapa jenis daging steak yang paling umum dipesan. Biasanya, pecinta steak tidak jauh-jauh memesan itu ketika mengunjungi restoran steak. Lalu, bagaimana dengan daging sapi Black Angus? Familiarkah di telinga kamu? 

Daftar Harga Pangan 5 November 2024: Bawang Merah hingga Telur Ayam Naik

Ya, black angus atau sapi hitam merupakan salah satu jenis sapi berukuran besar yang berasal dari Skotlandia. Daging black angus bahkan digadang-gadang paling populer sebagai steak di daratan Eropa hingga Amerika. Lalu, bagaimana dengan rasa dan harganya? Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut. 

Executive Chef Salt & Sizzle, Andita Biantoro, menjelaskan, sapi black angus sendiri diberi makan biji-bijian, sehingga membuat tekstur daging sapi jenis ini tidak kalah lembut dibanding yang lain. 

Daftar Harga Pangan 4 November 2024: Beras hingga Daging Naik

Selain itu, sapi black angus juga memiliki karakter yang unik. Meski memiliki tubuh yang besar, namun karakter dagingnya menyerupai sapi wagyu asal Jepang. Yang tidak kalah menarik adalah, harganya jauh lebih terjangkau. 

Wamentan Sudaryono Kawal Investasi Produksi Daging dan Susu

"Marbling-nya itu bisa menyamai wagyu, tapi harganya cenderung lebih murah. Jadi lebih terjangkau dibanding wagyu untuk para penikmat daging steak," ujar Chef Andita ditemui saat pembukaan steakhouse Salt & Sizzle di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Nah, Salt & Sizzle sendiri adalah salah satu restoran yang mencoba memperkenalkan black angus kepada para penikmat steak. Menu yang ditawarkan adalah Australian Black Angus. 

"Ini steakhouse, kita mau nguatin di Australian Black Angus. Karena hampir semua orang gak tau soal angus, semua taunya wagyu. Padahal, ada daging yang gak terlalu mahal tapi rasanya masih enak," ungkapnya. 

Lebih lanjut Chef Andita Biantoro menjelaskan bahwa setiap daging memiliki ciri khas masing-masing. Seperti A5 yang cenderung buttery, sehingga tidak bisa dikonsumsi dalam jumlah banyak, yaitu hanya sekitar 100 gram. Namun, berbeda dengan black angus yang masih nikmat dikonsumsi hingga 200 gram. 

Nah, untuk tingkat kematangan, Chef Andita Biantoro punya tips agar steak Australian Black Angus ini tetap terasa nikmat, hingga semua flavour-nya masih terasa di lidah. 

"Tingkat kematangan better maksimal di medium. Tingkat lembutnya dapet, flavour-nya dapet. Tapi balik lagi ke selera, cuma yang aman medium," paparnya. 

Selain menawarkan menu Australian Black Angus, steakhouse Salt & Sizzle yang mengusung Contemporary Western, juga menawarkan potongan daging steak lain, seperti Chateaubriand, daging sapi Wagyu MB5 yang berasal dari Sher, Australia. 30 Days Aged Porterhouse yang dikuratori dari Omaha, AS. Dan tidak lupa, Australian Black Angus Bone-in Ribeye, serta Striploin Black Angus.

Untuk pilihan appetizer, restoran ini menyediakan Corn Bone Marrow, Shrimp Scampi, dan Lobster Roll. Sementara untuk hidangan utama, ada Truffle Burger, Prawn Paella, Pappardelle Beef Ragu, dan masih banyak lagi. 

Tentu saja, hidangan pembuka dan menu utama tidak lengkap rasanya tanpa ada hidangan penutup atau dessert. Pilihannya, ada Apple Crumble yang ringan, manis dan segar atau Tiramisu yang lembut. 

"Dengan harapan dapat menjangkau kalangan peminat lifestyle millenial dan gen Z yang sering berkumpul di area Senopati, Salt & Sizzle memanggil para penggemar daging atau kalian yang suka mencari petualangan baru, untuk memanjakan lidah,” imbuh Jessica Utami, representatif dari Salt & Sizzle.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya