Kuliner Hakarl Hiu Fermentasi, Hidangan Tradisional Islandia yang Unik dan Ekstrem
- Daily Meal
VIVA Kuliner – Hakarl adalah hidangan tradisional Islandia yang terbuat dari daging hiu Greenland yang difermentasi dan dikeringkan selama beberapa bulan dengan cara digantung.Â
Hiu Greenland sendiri merupakan salah satu spesies hiu tertua di dunia dan merupakan bagian penting dari diet tradisional Islandia. Lantas, bagaimana cara pembuatannya? Dan seperti apa rasanya dari hiu fermentasi ini? Simak informasi selengkapnya, scroll ke bawah!
Cara membuat Hakarl
Proses pembuatan Hakarl cukup unik dan memerlukan waktu yang lama. Pertama, daging hiu dicuci dan dipotong menjadi potongan besar. Kemudian, potongan-potongan daging ini diletakkan dalam kontainer khusus dan ditimbun dengan kerikil atau batu untuk mengeluarkan cairan beracun yang biasa ditemukan dalam tubuh hiu Greenland.Â
Setelah itu, daging hiu tersebut dibilas dan digantung untuk dikeringkan selama beberapa bulan. Selama proses pengeringan, daging hiu akan mengembangkan lapisan putih jamur, yang nantinya akan dibersihkan sebelum disajikan.
Rasa Hakarl
Hakarl terkenal dengan baunya yang kuat dan rasa yang tajam, yang sering kali dijelaskan mirip dengan rasa amonia. Bagi orang yang tidak terbiasa, mencoba Hakarl bisa menjadi tantangan.Â
Namun, bagi orang Islandia, hidangan ini merupakan bagian dari warisan budaya mereka dan sering disajikan selama festival musim dingin Þorrablot.
Anthony Bourdain Membencinya
Mendiang chef selebritas Anthony Bourdain pernah mencicipi hidangan ini dalam kunjungan tahun 2014 ke Islandia sebagai bagian dari seri Tanpa Reservasi.Â
Dalam wawancara Bon Appétit dengan temannya Eric Ripert, dia menggambarkan hiu yang difermentasi sebagai salah satu makanan yang tidak akan pernah dia makan lagi.
Walau Hakarl mungkin tidak menarik bagi semua orang, hidangan ini adalah contoh sempurna dari bagaimana masyarakat tradisional dapat memanfaatkan sumber daya alam mereka.
Proses fermentasi dan pengeringan memungkinkan hiu Greenland, yang dalam keadaan segar beracun, menjadi sumber makanan yang aman dan bergizi. Untuk itu, Hákarl tetap dihargai dan dinikmati oleh banyak orang Islandia hingga hari ini.Â