Intip Kesibukan Dapur Katering Bandara, Hidangannya Citarasa Indonesia
- MCH 2023
JEDDAH – Jemaah haji Indonesia yang tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, saat mendarat akan mendapatkan jatah satu kali konsumsi. Menu yang diberikan, tentu harus sesuai dengan jadwal kedatangan para jemaah haji di Jeddah. Untuk itu, dapur katering disiagakan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Seperti apa penampakan dapurnya?
Minggu,18 Juni 2023, tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Bandara sempat mengintip isi dapur katering bandara dan melihat bagaimana proses persiapan memasak hingga penemasan box konsumsi untuk para jemaah haji yang mendarat di bandara Jeddah.
Kepala Daerah Kerja Bandara, PPIH 2023, Haryanto ikut turun ke lapangan meninjau kesiapan dapur bandara. Didampingi Kepala Seksi Layanan Konsumsi, Iin Kurniawati, Kepala Seksi MCH Bandara, Husni Anggoro, serta sejumlah staf. Setibanya di lokasi dapur disambut Presiden Direktur Golden Guest, Fahad Bobsait, serta Operasional Manager Golden Guest, Ibrahim.
“Kunjungan ini memastikan kesiapan pengelola dalam menyiapkan makanan bagi jemaah haji yang mendarat di Bandara KAIA Jeddah,” kata Haryanto.
“Dari sarana dan prasarana dapur Golden Guest sudah bagus. Saya coba masakannya, lumayan enak, pas cita rasa Indonesia. Masakan yang disediakan, nasi lengkap dengan sayur dan ayam, air minum dan buah,” katanya lagi.
Sejauh ini, menurut Haryanto, pelayanan katering untuk jemaah di bandara Jeddah mulai 8-18 Juni 2023 belum pernah ada keterlambatan dan masih terkendali seluruhnya. Tidak ada satupun jemaah yang tidak mendapatkan konsumsi makanan.
“Kita juga terus berkoordinasi dengan pihak penyedia makanan ini, sehingga kalau ada terlambatan, baik kedatangan jemaah bisa disesuaikan jadwal masuk konsumsi," ujar Haryanto lagi.
"Kemudian kita juga terus menyampaikan bahwa harus update setiap saat untuk jadwal kedatangan jemaah, jangan sampai tidak ada mendapatkan konsumsi,” sebutnya.
Dari pantauan VIVA, dapur Golden Guest penuh dengan lemari stainless yang merupakan alat masak dapur bertenaga listrik. Koki yang dilibatkan pun merupakan koki asal Indonesia.
Agar pasokan konsumsi untuk jemaah haji tidak terlambat, seluruh karyawan di dapur katering bekerja dengan pembagian tugas 2 sift. Sift pertama mulai pukul 07.00 hingga pukul 19.00. Sift berikutnya, dimulai pukul 19.00 dan berakhir di pukul 07.00.
Pasokan bahan baku pun tampak penuh tertata rapi di dalam lemari pendingin. Mulai dari ayam hingga sayuran buncis, kacang polong dan wortel tertata. Tumpukan box besar juga tampak terlihat di dalam dapur. Para pekerja sibuk tiada henti. Ada yang memasak nasi dengan lemari stainles uap, ada yang menumis sayur, ada juga pekerja asal Pakistan yang sibuk mengemas nasi, sayur dan ayam dalam kotak-kotak makan alumunium foil.
Presiden Direktur Golden Guest, Fahad Bobsait mengatakan untuk menyiapkan box konsumsi selama musim haji ini, ia melibatkan sekitar 70 pekerja. Agar cita rasa Indonesia tetap terasa, ada 11 koki asal Tanah Air yang ia libatkan langsung di dapur kateringnya.
"Alhamdulillah kita sudah dikontrak yang kelima kalinya oleh Depag (Kementrian Agama). Untuk kontrak haji, pegawai haji ada 70 karyawan. Kalau untuk umrah 15-20 karyawan," kata Fahad.
Operasional Manager Golden Guest, Noor Ibrahim Khairullah menjelaskan, pihaknya menyediakan makanan cita rasa Indonesia, ada nasi, sayur, ayam bumbu khas Indonesia, puding, buah-buahan dan air mineral. Untuk bahan-bahan makanannya, ada yang didatangkan dari Indonesia, ada juga dari Arab Saudi.
“Untuk koki kita pakai tenaga lokal semua, karena kita mendapatkan apa yang di dalam penulisan kontrak supaya mengedepankan cita rasa Indonesia,” ucap Ibrahim.
Pada gelombang dua ini jemaah datang per harinya sebayak 20 kloter, setiap kloter jemaah haji 300-an orang, dan setibanya mendarat di Jeddah diberikan konsumsi makanan setelah mereka di dalam bus menuju penginapan di Mekkah.