Ini Ciri-ciri Daging yang Sudah Tidak Layak untuk Dimakan

Ilustrasi daging kurban.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta – Terkadang, daging yang telah melewati masa simpan atau mengalami pembusukan dapat menjadi sumber potensial penyakit jika masih tetap dikonsumsi. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui ciri-ciri mendasar untuk mengidentifikasi apakah daging masih aman untuk dikonsumsi atau sudah tidak layak lagi. 

Daftar Harga Pangan 15 November 2024: Bawang hingga Daging Sapi Naik

Dengan memahami ciri-ciri daging yang sudah tidak layak dimakan ini, kamu dapat melindungi diri dari risiko kesehatan yang dapat timbul akibat mengonsumsi daging yang tidak segar atau tidak layak lagi dimakan. 

Ilustrasi daging di pasar

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Kabar Kenaikan PPN Menjadi 12% Mulai 2025: Berikut Daftar Barang & Jasa yang Bebas PPN

Ciri-ciri daging yang sudah tidak layak dimakan tersebut dibagikan oleh Executive Chef Aprez Cafe, Stefu Santoso dalam acara Kick-off Aussie Beef Mates. Pertama, daging yang sudah tidak layak dimakan adalah daging yang sudah mulai bau. Jadi, baunya sudah aneh dan tidak segar lagi karena mengalami pembusukan. Sehingga akan timbul bau yang tidak sedap. 

“Satu, pasti dari bau, baunya sudah aneh lah ya pasti ada pembusukan kan pasti kan yang menyebabkan daging itu melakukan pembusukan kan pasti bakteri sehingga dia ada bau-bau yang tidak enak,” jelas  Executive Chef Aprez Cafe, Stefu Santoso di Raffles, Jakarta Selatan pada Kamis, 15 Juni 2023. 

Daftar Harga Pangan 13 November 2024: Bawang hingga Daging Naik

Executive Chef Aprez Cafe, Stefu Santoso

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Ciri-ciri yang kedua dilihat dari warnanya yang sudah mulai membiru atau bahkan hijau. Daging yang warnanya sudah berubah menjadi biru dan hijau maka bisa disebut tidak layak lagi untuk dimakan. 

“Yang kedua sebenernya kalo dilihat secara fisik tuh dagingnya udah mulai membiru, dagingnya warnanya sudah berubah biru ijo nah itu udah (tidak layak) biasanya,” jelas Chef Stefu lagi. 

“Tapi kadang ada juga biru ijo tapi dia gak bau, ada juga ya kadang seperti itu,” sambungnya. 

Kendati demikian, disebutkan oleh Chef Stefu bahwa jika daging masih belum mengeluarkan bau maka masih aman untuk dimakan. Akan tetapi, jika mulai berubah warna biru atau hijau maka otomatis baunya juga akan tidak enak. 

“Tapi kalo kita cium dia gak ada bau yang aneh-aneh sih sebenernya gapapa, tapi biasanya yang biru ijo itu pasti baunya udah gak enak udah gak kayak bau daging lah itu baunya udah ya dari pembusukan bakteri gimana sih dia udah mulai berjamur,” tandasnya.

Lima chef di Aussie Beef Mates Jakarta

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Aussie Beef Mates sendiri merupakan program global hasil kolaborasi antara Meat and Livestock Australia (MLA) dan negara bagian Australia New South Wales (NSW) untuk memperkenalkan kualitas daging sapi NSW kepada masyarakat Indonesia. 

Program ini melibatkan lima orang chef profesional untuk menyajikan daging sapi NSW. Para chef tersebut di antaranya adalah Head Chef Toma Brasserie and Bar Kartika Chandra, Executive Chef Aprez Cafe Stefu Santoso, Chef Owner Silk Bistro Freddie Salim, Executive Sous Chef Raffles Jakarta Muhammad Maliki yang berkolaborasi dengan Executive Sous Chef Arts Cafe Raffles Jakarta Lukman Hakim, serta Chef Tucanos Brazilian BBQ Rahmatullah Awaludin.

Dengan program Aussie Beef Mates ini, kelima chef tersebut akan menciptakan hidangan yang mereka kreasikan masing-masing dari daging sapi NSW. Kemudian daging sapi NSW akan dipromosikan melalui hidangan yang mereka buat dan tersedia selama periode 15 hingga 30 Juni 2023. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya