Mengintip Proses Pembuatan Bir Langsung di Pabriknya
- PT. Bintang Multi Global
Tangerang – Minuman beralkohol merupakan minuman yang populer di seluruh dunia. Dari berbagai macam minuman alkohol, bir menjadi salah satu yang paling populer. Tak heran jika industri pembuatan bir mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dengan menggunakan berbagai metode dan bahan-bahan berkualitas, mereka berhasil menciptakan beragam varian bir yang menggugah selera.
Selasa, 6 Juni 2023 kemarin, VIVA berkesempatan untuk mengintip cara pembuatan bir di Brewery PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Yuk, simak informasi mengenai bahan dan proses pembuatannya!
Bahan Baku Pembuatan Bir
Di pabrik yang VIVA kunjungi, pembuatan bir dilakukan dengan menggunakan bahan baku barley, air, yeast (ragi), bunga hops betina. Berikut rinciannya.
- Air, 90% dari bir terdiri atas air
- Barley, merupakan salah satu family dari gandum. Barley memiliki peran penting dalam pemberian warna, rasa, busa dan komponen alkohol dalam bir.
- Hops, tanaman hops yang digunakan digunakan dalam proses fermentasi menggunakan tanaman hops betina. Hops ini berfungsi sebagai pengawet alami untuk bird an juga memberi rasa pahit dan aroma pada bir.
- Yeast, merupakan organisme yang mengaktivasi proses fermentasi selama jalannya proses pembuatan bir. Yeast mengubah gula (dari barley) menjadi alcohol, CO2 dan rasa pada bir.?Secara umum pembuatan bir, yaitu meliputi tahap brewing, penambahan yeast, maturasi, dan filling.
Proses Pembuatan Bir
Terdapat deretan tahapan dalam pembuatan Bir Bintang di Brewery PT. Multi Bintang Indonesia Tanggerang sebagai berikut:
Malting
Malting adalah proses menumbuhkan kecambah di dalam butir gandum, sehingga terbentuk enzym yang nantinya akan merubah zat tepung menjadi zat gula. Proses ini disebut germination. Dalam proses ini, barley akan melalui proses pelembaban (steeping), pertumbuhan kecambah (germination), pengeringan dan pemanggangan (kilning).
Saat pemanggangan, terdapat beberapa cara yang akan membuat gandum tersebut berubah karakteristiknya, sehingga dalam pemakaiannya juga berbeda beda dan akan menghasilkan jenis bir yang berbeda pula. Kemudian proses malting sendiri namun Barley didapatkan/diimport dari Eropa.
Milling
Gandum dari proses malting selanjutnya di giling (milling) sesuai dengan spesifikasi yang ketat. Setiap jenis bir memiliki komposisi campuran jenis gandum yang berbeda - beda. Setelah proses ini, barley telah berubah menjadi bentuk bubuk.
Mashing
Setelah digiling, malt akan diekstrak sari gulanya dengan cara direbus yang dinamakan proses Mashing. Dalam proses, ini zat tepung berubah menjadi zat gula, dan zat gula diekstrak sehingga air menjadi manis dan disebut dengan wort. Dalam tahap ini pengawasan ketat terhadap pH (tingkat keasaman) dilakukan.
Pengujian terhadap tingkat kematangan zat tepung juga dilakukan. Ada beberapa tahap suhu yang di lalui di sini. setiap tingkatan suhu mewakili sebuah proses kimia yang terjadi terhadap gandum.
Setelah diekstraksi, maka wort yang masih bercampur dengan gandum akan pindahkan ke tangki penyaringan. Setelah di transfer dari mash tank, terlebih dulu disirkulasi supaya jernih. Setelah jernih, mulailah wort di transfer ke kettle. Dalam proses ini, dilakukan pengecekan berulang terhadap pH dan kadar gula atau 'gravity level'.
Brewing
Setelah ditransfer ke kettle, maka hasil ektraksi yang jernih yang disebut dengan clear wort akan direbus (dididihkan) selama 1 jam. Dalam proses ini, ditambahkan bunga hops betina. Hops adalah sejenis tanaman rambat, memiliki rasa pahit yang akan mengimbangi manisnya zat gula yang ada dalam wort, dan mengandung zat antibiotik. Selanjutnya, gula ditambahkan untuk mendapatkan gravity level yang diinginkan.
Setiap jenis bir, memiliki gravity level yang berbeda beda dalam proses pembuatannya. Hops betina yang digunakan diimport langsung dari Inggris dan Australia.
Hops yang sampai ke pabrik sudah berbentuk cairan sehingga tidak ada proses pengolahan untuk Hops ini. Hops betina yang digunakan tidak boleh diimpor dari sembarang wilayah karena diindikasikan dapat mengubah cita rasa dan mempengaruhi kualitas dari bir tersebut.
Cooling
Proses selanjutnya adalah pemindahan wort ke sebuah tangki, perpindahannya difasilitasi oleh sebuah alat yang dinamakan 'heat exchanger' di mana wort yang masih panas 'ditabrakkan' dengan air dingin yang sudah disediakan sebelumnya, sehingga saat memasuki tangki fermentasi, wort tersebut telah memiliki suhu yang tepat dalam rangka menjadi 'rumah makan' bagi yeast atau ragi. 'heat exchanger' adalah sebuah peralatan yang digunakan sebagai "radiator" untuk keperluan pendinginan bir.
Fermentation
Dalam tangki fermentasi, wort tersebut akan diberi yeast atau ragi. Fungsi yeast ini adalah mengubah zat gula yang ada di dalam wort menjadi alkohol. Terdapat dua macam tipe tangki ujung fermentasi. Yaitu top fermentation dan bottom fermentation.
Ujung lancip tangki fermentasi fungsinya adalah untuk mengumpulkan yeast yang mengendap setelah proses fermentasi selesai. Sehingga yeast terpusat pada satu titik dan mudah dikeluarkan melalui pipa yang tersedia. Proses tersebut dinamakan dengan Buttom fermentation. Sedangkan untuk Top fermentation, produk dikeluarkan terlebih dahulu sehingga yest tertinggal di dalam tangki.
Menggunakan proses buttom fermentation pada proses fermentasinya. Limbah yeast dapat mencapai 3 ton setiap harinya. Tipe fermenter yang digunakan oleh pabrik ini adalah tipe batch. Prinsip dari tipe fermenter ini yaitu dimulai pada waktu t dan dikeluarkan pada waktu t, sehingga tidak ada penambahan substrat secara berulang dalam prosesnya. Dengan metode ini, pabrik dapat merunut apabila terjadi sebuah kesalahan.
Yeast pada umumnya dapat dipakai berulang kali. Pada pabrik ini yeast biasanya digunakan dalam 5 kali proses. Yeast yang digunakanoleh pabrik ini langsung diimport dari Belanda.
Langkah selanjutnya adalah menambahkan karbonasi kepada wort yang masih mentah ini. Saat masuk ke tangki ini, namanya masih 'bir hijau' atau bright beer. Dalam tahap ini, dilakukan injeksi CO2 atau karbon dioksida untuk menambahkan sensasi rasa pada bright beer.
Maturation
Proses ini diperlukan hanya bagi bir jenis lager karena yeast yang digunakan melakukan proses fermentasi secara lambat dan dibutuhkan waktu lama untuk mematangkan hasil fermentasi tersebut. Selain itu, dalam proses maturasi ini, senyawa volatil yang tidak diinginkan dalam bir seperti tanin akan menguap.
Filtration
Proses filtrasi bertujuan untuk menjernihkan bir dan menghilangkan kotoran – kotoran yang mungkin tertinggal setelah proses fermentasi?Ada 3 prinsisp filtrasi yang digunakan antara lain :
- Melewatkan cairan di suatu membran
- Menjebak partikel pengotor
- Melakukan penyerapan. Proses filtrasi pertama yang dilakukan oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk, adalah dengan melewatkan cairan di suatu membran menggunnakan alat yang disebut mash filter. Filtrasi kedua dilakukan dengan cara menjebak partikel?pengotor dengan alat yang disebut kieselguhr filter dan filtrasi yang ketiga adalah dengan deep filter.
Dalam kesempatan tersebut, Bintang juga memperkenalkan varian terbaru produk bir mereka, yakni bir Anggur Merah.