Beda Sama Jepang, Orang Indonesia Lebih Suka Ramen Kuah Pedas dan Super Gurih
- Pixabay/ allybally4b
VIVA Kuliner – Mi menjadi makanan yang disukai oleh banyak orang dan diterima di berbagai negara, khususnya benua Asia. Tak heran, negara-negara Asia sendiri memiliki berbagai menu mi yang khas dan berbeda dengan kekayaan rasa dari kuah yang menggugah selera seperti ramen dari Jepang.
Ramen dan kuahnya menjadi andalan sajian asal Negeri Sakura ini untuk memberi kerinduan pada setiap pecinta kuliner. Hal ini membuat kedai-kedai ramen hadir di Indonesia untuk meredam kerinduan akan sajian asal Jepang ini untuk pecinta kuliner di Tanah Air. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Namun rupanya, ada perbedaan mencolok dari cara mengonsumsi ramen pada orang Indonesia dan Jepang. Hal itu diungkap oleh Chef d'party (CDP) Menya Musashi Bukotsu, Ade Iip, yang mengatakan bahwa warga Jepang lebih menyukai rasa kuah ramen yang kaya rempah tanpa tambahan topping lain.
"Mayoritas rasa lebih plain. Orang Jepang lebih ke (kuah) original," ujarnya dalam acara media di Menya Musashi Bukotsu, Bekasi, baru-baru ini.
Dituturkan Chef Ade, tekstur mi ramen asal Jepang sendiri berbeda di tiap restoran namun dengan ciri khas kenyal dan lembut. Sementara bentuk mi ramen asal Jepang sendiri cenderung panjang dan kecil sehingga cocok dinikmati dengan kuah yang kaya rempah. Menurutnya, cara makan orang Jepang ini berbeda dengan warga Indonesia yang suka kuah pedas dan gurih.
"Orang Jepang lebih ngerasa rempahnya. Ngerasain supnya gimana, gurih plain. Bukan rasa pedas tambahin ini itu dan gurih banget seperti di Indonesia," tambah Chef Ade.
Seperti di Menya Musashi Bukotsu sendiri menyajikan tiga pilihan kuah ramen klasik khas Jepang yakni White (kaldu ayam), Red Spicy (pedas mala), dan Black Garlic (aroma bawang putih). Marketing Manajer Arena Grup, Rika Fardani menjelaskan bahwa dari ketiga pilihan kuah klasik ini, orang Indonesia memang kerap memilih rasa pedas.
"Black garlic lebih wangi, black-nya dari bawang putih dibakar biar wangi. White broth, semua bisa makan, dari kaldu ayam. Dari ketiganya, paling banyak (peminat) itu red spicy. Orang Indonesia emang suka pedes. Rasa Jepang sendiri nggak neko-neko, nggak terlalu banyak rasa. Pas awal, dari Jepang agak plain, kita sesuaikan rasa umaminya karena Indonesia terbiasa dengan makanan gurih," imbuh Rika.
Tidak hanya menyediakan Classic Ramen, Menya Musashi Bukotsu juga memiliki Signature Ramen yang menjadi andalan mereka. Mulai dari Truffle Soup Jumbo Prawn, ramen dengan kuah truffle yang wangi dan jumbo prawn yang gurih dan dapat membuat pelanggan ketagihan.
Untuk pecinta pedas, Niku Mala Ramen dengan kuah Mala dan topping potongan daging. Menu ini memiliki rasa kuah yang pedas dan wangi dari szechuan pepper, salah satu menu paling favorit bagi pecinta kuah sup yang pedas.
Sementara untuk penyuka gurih segar, Yuzu Soup Smoked Duck dengan kuah berwarna putih yang dicampur dengan jeruk yuzu import dan dilengkapi dengan topping potongan daging bebek asap. Memiliki keunikan dengan rasa kuah yang cenderung asam dan segar, menu ini dapat menjadi pilihan yang wajib dicoba oleh para pelanggan.
Melengkapi menu utamanya, Menya Musashi juga menyajikan berbagai pilihan menu Side Dish yang dapat dipilih oleh para pelanggan, antara lain Truffle Mushroom Gyoza, Dokko Octopus, Tempura Moriawase, Chicken Salad, Tamago, Edamame dan masih banyak lagi.
"Mengusung konsep toko yang berasal dari Jepang, kami membuat mi ramen sendiri dengan tepung yang berkualitas dan disajikan dengan kuah sup istimewa yang dimasak dengan metode slow cooked selama 6 jam, sehingga memiliki tekstur kental dan lezat," ujar Brand Manager Menya Musashi Bukotsu Mega Nurdiansyah.
Menya Musashi Bukotsu mengambil inspirasi dari nama Samurai legendaris Jepang, Miyamoto Musashi, yang dikenal dengan 'gaya pedang ganda'. Restoran ini telah menyajikan ramen berkualitas tinggi yang populer di antara para penggemar ramen di Jepang dan luar negeri sejak pertama kali dibuka di Tokyo pada tahun 1996.
Restoran ini juga menawarkan konsep outlet dengan desain interior kontemporer minimalis ala Jepang, yang didominasi oleh nuansa kayu dengan sentuhan tradisional. Terdapat taman kecil berisi tanaman hijau berupa bonsai disertai perpaduan warna abu-abu dari bebatuan kecil ala Jepang.
Dengan adanya sinar matahari yang masuk melalui jendela besar di berbagai sisi outlet, pengunjung dapat merasakan suasana fresh sambil bersantap ramen favorit mereka.