Krasikan, Hidangan Lebaran Khas Jawa yang Legit dan Mangsir

Krasikan.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno.

VIVA Kuliner – Krasikan menjadi salah satu dari empat jajanan legendaris yang menjadi hidangan masyarakat pedesaan di Jawa Tengah. Yaitu jenang, wajik, jadah, dan krasikan. Keempatnya berbahan utama sama, yaitu ketan.

Pernyataan Penutup Debat, Ahmad Luthfi Ingin Contoh Jenderal Hoegeng Bukan Ferdy Sambo

Masing-masing punya ciri khas yang saling melengkapi. Jenang terbuat dari tepung ketan, santan, dan gula aren dengan tekstur yang lebih kenyal dan lengket. Wajik juga dari ketan tapi masih dalam bentuk beras utuh yang direbus bersama santan dan gula aren. Kemudian jadah dari beras ketan bersama kelapa parut dan garam sehingga rasanya lebih gurih tanpa manis. Yuk, scroll untuk tahu info lengkapnya.

Nah, kalau krasikan terbuat dari beras ketan yang masih terasa kasar, lalu dicampur dengan cairan gula aren dan santan. Rasanya manis, teksturnya legit dan mangsir karena ada butiran beras ketan.

Momen Haru Ahmad Luthfi Ucapkan Terima Kasih pada Anaknya yang Penyandang Disabilitas

Krasikan banyak dibuat di Magelang, Semarang, Solo, Wonosobo, dan daerah di Jawa Tengah lainnya. Pada masa Lebaran, jajanan jadul ini masih menjadi hidangan untuk tamu di rumah. Keempatnya disajikan dalam piring, kadang sepiring hanya berisi satu macam, kadang berisi campuran dari keempat jajanan tersebut.

Seru, Adu Gagasan Andika Perkasa Vs Ahmad Luthfi soal Penanganan Kaum Disabilitas

Salah satu pembuat krasikan adalah Bu Surti. Ia berjualan di beberapa pasar secara berpindah-pindah. Kadang di Magelang, kadang di Salatiga, kadang di Ambarawa, dan kadang pula mengirim buatannya ke Semarang.

"Dari empat macam jajajan berbahan ketan tadi, krasikan paling gampang dibuat. Beda dengan jenang yang butuh tekstur dan kelembutan tertentu sehingga harus dimasak berjam-jam," jelas Surti.

Ia menambahkan, untuk membuat krasikan tak dibutuhkan waktu lama. Dimulai dari beras ketan yang disangrai hingga kecokelatan, lalu ditumbuk kasar menjadi butiran kecil-kecil mirip pasir halus.

Lalu gula aren dipanaskan sampai mencair dan diberi santan dari kelapa tua. Setelah mengental, masukkan bubuk beras ketan sampai mencampur dan memadat.

Adonan dalam keadaan panas kemudian dituang ke loyang persegi dan dimakan sampai dingin. Krasikan sudah jadi dan dipotong-potong untuk dihidangkan.

"Biasanya dijual kiloan, harganya Rp32 ribu per kilo. Boleh beli setengah atau seperempat kilo untuk camilan. Tapi kalau beli banyak biasanya untuk hidangan tamu seperti saat Lebaran," katanya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya