Berburu Takjil Jajakan Khas Nusantara di Pasar Terapung Binjai

Berburu takjil di Pasar Terapung Binjai
Sumber :
  • VIVA/ B.S Putra/ Medan

VIVA Kuliner – Berada di Kota Binjai, Sumatera Utara saat bulan Ramadhan, jadi saat yang tepat untuk berburu kuliner khas di daerah tersebut. Buat yang belum tahu, ada tempat baru untuk berburu takjil atau makanan untuk berbuka puasa. Lokasinya, di Pasar Terapung Kota Binjai. Terletak di kawasan objek wisata Sawah Lukis, Gang San Asmat, Desa Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara.

Marshanda Lakukan Hal Ini Hingga Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 20 Kg

Konsep pasar terapung ini, disajikan kepada pengunjung, tidak lepas seperti pasar terapung di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan di Thailand. Sudah pasti tempat ini menjadi daya tarik sendiri bagi warga yang berbelanja menu buka puasa ini.

Berburu takjil di Pasar Terapung

Photo :
  • VIVA/ B.S Putra/ Medan
Ditanya Soal Kunci Berat Badan Ideal, Michelle Ziudith Jawab Puasa dan Salat

Pasar Terapung ini, berjarak sekitar 8 Kilometer (Km) dari inti Kota Binjai. Dengan jarak waktu tempuh 15 menit. Lokasi ini, menjadi objek wisata baru dengan melibatkan pelaku UMKM di dalamnya.

Founder Sawah Lukis, Ahmadi mengatakan Pasar Terapung ini, pihaknya mendorong pertumbuhan UMKM. Kemudian, memanfaatkan momentum bulan Ramadhan untuk mendapatkan cuan lebih.

Pola Makan Orang Puasa Berdampak pada Otak

"Mereka ada yang berjualan langsung, ada juga yang hanya menitipkan produknya tanpa sewa," sebut Ahmadi, Senin 27 Maret 2023.

Ahmadi mengungkapkan pihaknya membuat pasar terapung ini, terinspirasi dari Thailand. Meski di Indonesia juga ada pasar terapung di Banjarmasin. Kedua lokasi itu, menjadi objek wisata yang menarik. 

Dengan itu, pasar terapung tersebut, sekarang sudah bisa ditemukan di Kota Binjai."Orang-orang Indonesia kalau ke Thailand, pasti mengunjungi floating market atau pasar terapung," jelas Ahmadi.

Pasar terapung ini, Ahmadi mengungkapkan akan beroperasi hingga Ramandha ke-29. Sehingga menjelang berbuka puasa, masyarakat merasakan berburu takjil, yang berbeda di lokasi ini.

"Selain orang ingin mencari kebutuhan berbuka, juga sekalian jalan-jalan sore bersama keluarga, kemudian pulangnya bawa takjil," ucap Ahmadi.

Nah, apa saja menu takjil yang ada di pasar terapung. Pastinya, jajan tradisional dari berbagai provinsi, yang dijual di sini. Seperti makanan khas Aceh, Melayu dan Jawa. Tersusun cantik jajanan pasar tradisional khas nusantara di atas tampah.

Dari Aceh, ada  kue bingka khas Aceh, olahan ubi seperti getuk dan sate ubi warna-warni khas Jawa, serta kue lapis khas Melayu. Tidak hanya itu ragam kue tradisional yang tersedia adalah, ombus-ombus, pulut panggang, lemper, dadar gulung dan masih banyak lagi.

Pasar Terapung ini, menyajikan  jajanan umumnya, seperti puding dan risoles. Risoles menjadi salah satu menu jajanan yang banyak digemari pengunjung. Di sini, tersedia dua menu varian risoles, yaitu risol ayam dan risol mayo dengan topping modern seperti keju, mayones, dan smoked beef.

Ragam takjil juga tersedia seperti bubur kacang hijau, bubur ubi, bubur sumsum, dan bubur jagung. Bagi yang suka dengan makanan gurih dan pedas juga tersedia, seperti mie pecal, sate kerang, dan sate rendang jengkol.

Ahmadi mengungkapkan bahwa harga sangat ekonomis, sehingga berburu takjil di pasar terapung tidak perlu mengeluarkan kocek yang dalam.

"Rincian harga paling murah mulai Rp1000, dan paling mahal Rp10.000. Buka mulai pukul 16.00 WIB sampai waktu berbuka puasa tiba," jelas Ahmadi.

Ahmadi menuturkan, perahu di pasar terapung bisa ditumpangi dengan catatan harus ada orang yang memegangi agar tidak goyang. Perahunya juga bisa berjalan dengan cara di dayung , seperti perahu biasa."Bisa untuk enam orang dewasa," tutur Ahmadi.

Salah seorang pengunjung, Reza mengungkapkan bersama keluarga mendatangi pasar terapung ini, karena ada lokasi baru untuk mencari menu berbuka puasa.

"Saya melihat keren ini, jadi objek wisata baru selama bulan Ramadhan ini. Apa lagi, konsep sangat tradisional, ada perahu, yang jual mbak-mbak berpakaian khas Jawa gitu. Bagus lah," sebut Reza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya