Enten-Enten Ketan Khas Semarang, Kudapan Gurih Manis Untuk Berbuka Puasa

Enten enten ketan khas Semarang
Sumber :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang

VIVA Kuliner – Berbukalah dengan yang manis saat berpuasa sangat dianjurkan. Bukan tanpa alasan, karena makanan manis mengandung gula bisa dengan cepat memulihkan tenaga setelah seharian puasa. Ada banyak hidangan manis yang bisa disantap. Bahkan tiap daerah di Indonesia punya kudapan manis khas yang jadi incaran saat Ramadhan.

Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024 

Nah, di Kota Semarang ada makanan khas yang khusus dibuat pada momen tertentu seperti pada bulan Ramadhan. Namanya enten-enten ketan. Terbuat dari ketan yang dikukus hingga matang dan dikudap dengan enten-enten. Lalu apa itu enten-enten? 

Jadi, enten-enten itu adalah kelapa parut yang diberi gula Jawa hingga terasa gurih dan manis. Di Semarang, enten-enten ini dipadukan dengan bahan lain menjadi makanan dengan sebutan berbeda - beda. Contohnya dadar gulung, yaitu adonan tepung terigu, pewarna hijau pandan, dan telur yang didadar kemudian diisi enten-enten. Setelah itu digulung. 

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Kalau pernah makan mendut, maka isinya itulah yang disebut enten-enten.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Nah, kembali ke enten-enten ketan khas Semarang, tampilannya cukup mencolok. Itu karena ketannya diberi pewarna makanan biru muda. Ada juga yang memakai bunga telang sebagai pewarna.

Enten enten ketan khas Semarang

Photo :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang

Ketan warna biru ini memang khusus dibuat pada masa Ramadhan. Terutama oleh warga Kampung Bustaman, Kauman, Jurnatan, hingga, Johar Semarang. Karena sudah menjadi tradisi warga setempat, maka momen Ramadhan, mereka membuat enten-enten cukup banyak dan dijual di pusat keramaian seperti kawasan kuliner dan bazar Ramadhan.

Salah satu pembuat enten-enten ketan adalah Hajjah Shokanah. Menurut warga Kampung Bustaman tersebut, warna biru memang sudah menjadi tradisi sejak nenek moyang dulu. Jadi ia dan warga lainnya hanya meneruskan saja.

"Yang jelas warnanya menarik, dan kita membuatnya memakai pewarna makanan yang aman," jelasnya.

Untuk menikmatinya, ketan ditaruh saja di piring atau daun lalu dicocol dengan enten- enten. Nah, perpaduan ketan yang dikukus dengan santan hingga rasanya gurih, dengan enten-enten yang manis membuat kudapan ini terasa nikmat saat dikudap untuk buka puasa.

"Mulai buat itu siang, lalu dijual bakda ashar. Ini banyak yang pesan, sehingga dalam sehari saya bisa membuat lima kilo ketan dan beberapa butir kelapa jadi ente-enten ketan," ungkapnya.

Harga enten-enten ini bervariasi, antara Rp5000 - Rp10.000. Ada juga yang pesan paketan dengan harga yang tentu saja menyesuaikan.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ Semarang/ tvone

Ilustrasi Bulan Ramadhan.

Ramadhan Jadi Berkah untuk Produsen HP China

Bulan Suci Ramadhan menjadi pendongkrak penjualan smartphone atau ponsel pintar (HP) pada kuartal I 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 Mei 2024