Ahli Gizi: Cara Masak Seperti Ini Bisa Pertahankan Vitamin C Hingga 70 Persen
- Pexels/Martin Lopez
VIVA Kuliner – Memasak makanan sangat disarankan untuk mematikan kuman dan bakteri yang terkandung dalam bahan-bahan makanan. Namun dilemanya, beberapa bahan makanan, terutama sayuran, justru akan kehilangan nutrisi ketika dimasak.
Apalagi, jika sayuran dimasak dengan durasi yang cukup lama. Lalu, bagaimana cara masak sayuran yang benar agar kadar nutrisi tidak sepenuhnya hilang? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya.
Nutritionist dari SESA, Reni Rahmawati, menjelaskan, menurutnya semua cara masak pasti akan menghilangkan nutrisi, sedikit atau banyak. Terlebih sayur-sayuran, di mana dia mengandung vitamin C.
"Vitamin C kan larut air. Jadi kalo misalnya sayur-sayuran kayak disup, kadang kan dia cuma direbus terus ganti air. Nah, semua vitamin yang larut air kaya vitamin C, B, itu larut ke dalam airnya. Kalo dibuang jadinya cuma sisa sedikit," ujarnya saat mini press conference memperkenalkan Multicooker Instant Pot Duo 9-in-1, di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu 14 Januari 2023.
Nah, jika memasak dengan menggunakan satu alat seperti instant pot, biasanya terjadi penguapan, dan alatnya tidak akan terbuka sendiri sampai bahan makanan yang ada di dalamnya matang. Sehingga semua panas dan uap yang terlarut dalam makanan itu seperti ditahan dalam alat tersebut.
"Jadi tetep kehilangan nutrisi, tapi persentasenya kalo kita pake alat masak tradisional bisa kehilangan vitamin C sampai 80-90 persen, kalo ini kita bisa maintain di 60 atau 70 persen. Which is lebih rendah," ungkapnya.
Lalu, bagaimana dengan bahan makanan seperti daging, yang memang membutuhkan waktu lama untuk memasaknya?
"Nah, kalo bahan-bahan kaya daging, dia kan lama. Alot lah kalo kita masak kurang dari 30 menit. Sedangkan di instant pot ini kan 30-35 menit kita proses memasak daging, mau disup dan lain-lain kan sudah matang," tuturnya.
"Utamanya kita melihat bahwa si daging ini komponen yang sulit kita diggest di pencernaan. Itu karena dia lebih cepet mateng (pakai instant pot) jadi ketika mateng, lebih terserap sempurna semua komponen yang sulit di-diggest sama tubuh. Yang harusnya dimatangkan lebih dari 30 menit kalo pake alat masak tradisional, tapi kalo pake instant pot cuma 30-35 menit. Semua nutrisi yang sulit di-diggest itu sudah bisa lebih lunak atau lebih mudah ketika kita konsumsi dalam tubuh," paparnya.
Lebih lanjut Reni mengungkapkan, skeptis lain jika menggunakan alat masak modern, seperti high pressure cooker, semua nutrisinya akan hilang. Benarkah?
"Sebenarnya itu tidak sepenuhnya benar, tergantung dengan waktu yang kita gunakan untuk memasak. Semakin sedikit waktu yang kita gunakan, harapannya nutrisi yang hilang itu tidak terlalu banyak," pungkas Reni Rahmawati.
Sementara itu, Renny Hasibuan, Chief Marketing Officer SESA, mengatakan, dengan menggunakan instant pot, waktu masak menjadi singkat, kandungan nutrisi di dalam masakan pun tidak hilang.
"Isu material berbahaya pada alat masak pun tak perlu dikhawatirkan. Karena material inner pot-nya terbuat dari stainless steel yang aman untuk kesehatan. Bahannya tidak lengket saat memasak, serta mudah dibersihkan (dishwasher safe)," kata dia.
"Siapapun bisa membuat makanan lezat dalam waktu singkat dengan instant pot. Fungsinya banyak, fiturnya pun sangat mudah digunakan. Sangat cocok bagi para ibu modern yang sarat dengan kesibukan, namun tetap ingin menyajikan hidangan lezat dan sehat bagi keluarganya,” tambah Ratih Nadia, Brand Manager Instant Pot.