Mengenal Daechang, Makanan Khas Korea dari Usus yang Lagi Viral
- bluejisoon.tistory.com
VIVA Kuliner – Belakangan ini banyak video di media sosial yang memperlihatkan mencicipi makanan dari Korea Selatan bernama daechang. Beberapa influencer seperti Rachel Vennya, Sisca Kohl, Shania Amelia membagikan pengalamannya menyantap daechang.
Melansir Korean Times, masyarakat pertanian tradisional Korea menganggap sapi sebagai sahabat manusia. Maka dari itu, mereka tak mau menyisihkan satu bagian sapi termasuk jeroan yang salah satunya adalah daechang.
Daechang adalah bagian usus besar sapi yang biasa disajikan dengan barbekyu ala Korea Selatan. Tekstur daechang sendiri kenyal. Bagian luar elastis dan bagian dalam terdapat jaringan lemak alami yang ketika dikunyah seperti meleleh dalam mulut.
Lemak daechang akan pecah keluar ketika dibakar. Saat lemak sudah menggelembung seolah-olah seperti mendidih dan bagian luarnya kecoklatan, daechang sudah bisa disantap bersama nasi putih hangat dan kimchi.
Shania menyebut bahwa tekstur daechang mirip dengan tetelan sapi.
“Susah dikunyah, tapi enak,” katanya.
Soal bumbu, pada umumnya daechang diberi marinasi bawang putih yang diketahui bermanfaat sebagai pengempuk alami daging dan penghilang bau menyengat.
Kurang afdol rasanya jika menikmati barbekyu Korea tanpa bumbu celup. Jangan khawatir, daechang juga ditemani saus yang terbuat dari minyak wijen dan garam. Opsi lainnya ada saus dari kecap asin ditambah selada fermentasi cincang.
Jika kamu merasa daechang ukurannya terlalu besar, Korea juga mengolah usus kecil sapi alias gopchang. Usus kecil ini dinilai lebih sehat dan kenyal.
Bahkan Dongeui Bogam, sejarah medis era Joseon (1392-1910) yang disusun pada abad ke-17 mengklaim bahwa gopchang meningkatkan stamina fisik dan energi serta pergerakan usus sehat.
Selain itu ada pula makchang yang berupa bagian usus paling akhir. Sama seperti daechang, cara makan gopchang dan makchang dengan cara dipanggang di atas bara api atau pemanggang barbekyu. Namun ada pula yang mengolah daechang menjadi campuran sup.
Karena teksturnya yang berlemak, orang Korea kerap menyantap ketiga jeroan tersebut dengan minuman beralkohol.